Unggul Dengan One Village One Produce

RAKOR: Bupati PALI Asgianto saat memimpin rapat koordinasi terkait pelaksanaan program One Village One Produce, kemarin. -foto: zulkarnain/sumeks-
PALI, SUMATERAEKSPRES.ID - Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Asgianto S.T., memimpin rapat koordinasi terkait pelaksanaan program One Village One Produce di Kabupaten PALI. Kegiatan dilaksanakan Rabu (19/3) sekitar pukul 14.00 WIB. Program ini bertujuan untuk mendorong setiap desa memiliki produk unggulan guna meningkatkan perekonomian lokal.
Dalam rapat tersebut, Bupati Asgianto didampingi Sekda PALI Kartika Yanti, Kepala Dinas Koperasi serta dihadiri oleh berbagai instansi terkait, seperti Bappeda, DPMD, Disbudpar, Dinas Perikanan, DPM PTSP, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, Litbang, Diskominfo, Disperindag, serta para camat se-Kabupaten PALI.
Menurut Bupati Asgianto, program One Village One Produce diharapkan mampu memberikan dorongan bagi desa-desa di PALI untuk lebih mandiri secara ekonomi dengan mengembangkan produk khas masing-masing. Pemerintah daerah akan memberikan dukungan melalui pelatihan, pendampingan, serta akses pemasaran agar produk desa dapat bersaing di pasar yang lebih luas.
"Setiap desa memiliki potensi yang berbeda. Melalui program ini, kami ingin memastikan bahwa potensi tersebut bisa dikelola secara maksimal demi kesejahteraan masyarakat," ujar Asgianto.
BACA JUGA:Teh Pagaralam, Produk Unggulan yang Diminati Pasar Dalam dan Luar Negeri
BACA JUGA:Pj Gubernur Minta Gencarkan Promosi Produk Unggulan ke Tingkat Nasional dan Internasional
Rapat ini juga membahas strategi pemberdayaan masyarakat, termasuk sinergi antara pemerintah daerah dan sektor swasta dalam mendukung produksi serta distribusi produk unggulan desa. Dengan adanya program ini, diharapkan perekonomian desa semakin berkembang dan mampu berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten PALI.
Dalam konteks program One Village One Produce yang disebutkan sebelumnya, "village" merujuk pada desa yang didorong untuk memiliki produk unggulan sendiri sebagai bagian dari strategi pemberdayaan ekonomi lokal.
Desa umumnya memiliki struktur sosial yang erat, dengan aktivitas utama seperti pertanian, perikanan, atau kerajinan tangan. Sedangkan di Kabupaten PALI sendiri terdiri dari 5 kecamatan dengan jumlah 6 kelurahan dan 65 desa.