Isak Tangis Mewarnai Penyerahan Jenazah TKA Tiongkok Korban Speedboat Tenggelam
JENAZAH: Proses penyerahan jenazah WNA asal Tiongkok Wu Hao (32) yang menjadi korban tenggelamnya speedboat Semoga Jaya di perairan Banyuasin beberapa waktu lalu. Foto : kemas/sumeks --
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Sebanyak tiga orang keluarga inti dari tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok, Wu Hao (32) yang menjadi korban insiden kecelakaan air di perairan Sungai Musi Teluk Tenggirik, Banyuasin, Rabu (13/11) mendatangi ruang instalasi jenazah RS Bhayangkara Muhammad Hasan Polda Sumsel, siang kemarin (19/11).
Ketiganya didampingi oleh pihak PT OKI Pulps and Papers Mills, perusahaan tempat korban bekerja ini datang untuk mengambil jenazah kerabat mereka yang selanjutnya dilakukan proses kremasi (pembakaran) di Krematorium Nirvana Talang Buruk, Kelurahan Karya Baru, Kecamatan Alang-Alang Lebar (AAL) Kota Palembang.
Suara isak tangis pun sempat mewarnai prosesi penyerahan jenazah dari pihak RS Bhayangkara Muhammad Hasan kepada pihak keluarga. Peti jenazah berwarna hitam yang di dalamnya telah terbujur kaku jasad Wu Hao ini selanjutnya dinaikkan ke dalam mobil jenazah Polri untuk diantarkan ke Krematorium Nirvana.
"Rencananya besok baru akan dilakukan kremasi yang setelahnya abunya akan langsung dibawa pulang oleh keluarganya ke Tiongkok," ungkap ayah korban Wu Hao, Wu Yhizong (51) yang disampaikan melalui penterjemahnya di depan ruang instalasi jenazah RS Bhayangkara M Hasan Polda Sumsel, kemarin (19/11).
Di kesempatan itu tak lupa Wu Yhizong juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah membantu melakukan pengurusan jenazah anaknya. Mulai dari proses evakuasi dari TKP, hingga dibawa ke rumah sakit.
Sementara itu, Ganda selaku humas PT OKI Pulp & Paper Mills menyebut bahwa korban Wu Hao merupakan karyawan vendor yang dikontrak untuk perbaikan mesin separator oksigen yang di pabrik bubur kertas terbesar di Asia Tenggara tersebut.
“Baru, beliau cenderung baru masuk sekitar tanggal 15 November kemarin, dia membantu memperbaiki mesin separator oksigen yang kita beli dari Tiongkok,” ungkap Ganda, kemarin (19/11).
Diberitakan sebelumnya, dalam penanganan perkara ini penyidik Subdit Gakkum Ditpolairud Polda Sumsel tetapkan Romadhon ((40) nakhoda dari Speedboat Semoga Jaya yang mengalami laka air di Sungai Musi Teluk Tenggirik menewaskan seorang TKA asal Tiongkok pada Sabtu (16/11) lalu.
Speedboat Semoga Jaya menabrak Kapal Jukung MS Tiga Berlian dan Kapal Jukung MS Do’a Bersama yang ada di depannya.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Sunarto SIK membenarkan terkait penetapan satu orang tersangka dalam insiden kecelakaan air tersebut.
“Hasil pemeriksaan intensif, penyidik menetapkan satu orang tersangka berinisial Rm yang merupakan nakhoda kapal speedboat Semoga Jaya,” ungkap Sunarto.
Penyidik turut menyita beberapa barang bukti (BB) dalam perkara ini masing-maisng satu unit speedboat berikut 2 mesin 200 PK, satu unit Kapal Jukung MS. Tiga Berlian dan 1 Kapal Jukung MS. Doa Bersama serta sejumlah BB lainnya.