Simbolisme Bunga Melati dalam Tradisi Perkawinan Palembang, Ini Makna dan Peran Pentingnya!

Selasa 04 Jun 2024 - 07:11 WIB
Reporter : Dudun
Editor : Novis

BACA JUGA:Kabar Gembira, Gaji ke 13 ASN Pemkot Palembang Bakal Cair Mulai Minggu Pertama Bulan Ini!

BACA JUGA:Kasus Pelajar TK Usia 6 Tahun yang Tewas di Kolam Renang, Ditutup. Malah Ramai Dibahas di Media Sosial

Terdapat dua jenis baju adat Palembang, pertama Aesan Gede: Melambangkan kebesaran dan keagungan adat Palembang. Aesan Paksangko, juga memiliki makna yang mendalam dan unik.

Sedangkan Kesuhan (mahkota) dikenakan oleh pria dan wanita. Kesuhan pada pria memiliki dua motif, yaitu motif hias cemen dan motif bunga mawar.

Dalam prosesi pernikahan adat Palembang, biasanya menggunakan Madik. 

Pembuka dari serangkaian prosesi pernikahan adat Palembang.

Dalam prosesi ini, utusan dari keluarga calon pengantin pria berkunjung ke rumah calon pengantin wanita untuk berkenalan.

Mereka juga mengamati kondisi calon pengantin wanita dan keluarganya. Menyenggung,  Tanda keseriusan calon pengantin pria.

Dalam prosesi ini, bahan makanan seperti mentega, telur, dan gula diserahkan kepada keluarga calon pengantin wanita.

BACA JUGA:DPRD Tetapkan Propemperda Muba Tahun 2024

BACA JUGA:Kapan Jalan Tegal Binangun Diperbaiki

Keunikan lainnya dalam adat istiadat Palembang adalah, tari persembahan.

Dalam pernikahan adat Palembang, terdapat tarian khas yang disebut tari persembahan.

Tarian ini dilakukan oleh para pengantin wanita dan pria sebagai bentuk penghormatan kepada orang tua dan tamu undangan.

Tari persembahan melibatkan gerakan yang anggun dan simbolis.

Selanjutnya, pakaian pengantin pria.  Pakaian pengantin pria dalam pernikahan adat Palembang memiliki ciri khas yang menarik.

Kategori :