Bidar: Warisan Legenda dan Mitos di Sungai Musi Palembang
Lomba Bidar di Sungai Musi: Menyemarakkan Perayaan HUT RI dan Hari Jadi Kota Palembang. Foto: wongkito--
SUMATERAEKSPRES.ID -Event tahunan yang selalu dinantikan warga Palembang dan sekitarnya pada perayaan HUT Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus yakni Bidar atau sering disebut oleh warga Palembang dengan lomba Bidar.
Berikut ini sejarah singkat dan legenda berkaitan bidar yang dikutip oleh Sumatera Ekspres.id dari berbagai sumber.
- Bidar merupakan tradisi lomba perahu yang sangat populer di Kota Palembang dan terutama di Sungai Musi. Hal ini karena setiap tahun, lomba Bidar digelar di Sungai Musi.
Bidar sendiri selain digelar pada saat perayaan HUT Kemerdekaan setiap tanggal 17 Agustus juga digelar memperingati hari jadi Kota Palembang setiap tanggal 17 Juni tersebut.
BACA JUGA:FELT 2024: Mengatasi Kesenjangan Pendidikan di Indonesia
BACA JUGA:Debit Air Sungai Komering Surut: Muncul Pantai Baru di OKI, Ini Penampakannya!
- Perahu bidar yang kerap digunakan dalam lomba memiliki beberapa jenis, yaitu bidar mini, bidar pecalangan maupun juga bidar besar.
Perahu ini dibuat dari kayu, biasanya pohon rengas, dan digunakan oleh para prajurit pada masa Kedatuan Sriwijaya atau Kerajaan Palembang untuk berperang.
- Lomba perahu bidar adalah acara yang sangat dinantikan oleh masyarakat Palembang dan menjadi bagian penting dari budaya lokal.
Sejarah lomba Bidar di Palembang tersebut memiliki akar yang sangat mendalam bagi warga Palembang dan sekaligus jua dalam budaya dan sejarah lokal.
Berikut ini adalah beberapa poin penting berkenaan dengan sejarah dari lomba Bidar tersebut:
1. Asal Usul
Lomba bidar berasal dari tradisi maritim masyarakat Palembang yang sudah ada sejak zaman Kerajaan Sriwijaya.
Pada masa tersebut, perahu jua digunakan sebagai alat transportasi utama bagi masyarakat dan jua untuk keperluan militer.