Pengantin pria mengenakan baju aesan gede yang terbuat dari kain songket dengan motif khas Palembang.
Baju ini biasanya berwarna merah dan emas, melambangkan kebesaran dan keagungan.
Upacara Siraman: Sebelum pernikahan, ada upacara yang disebut siraman.
Dalam siraman, pengantin wanita mandi dengan air bunga melati yang dicampur dengan rempah-rempah.
Air ini diyakini memiliki kekuatan magis dan membersihkan tubuh serta pikiran pengantin wanita.
Lamaran: Proses lamaran dalam pernikahan adat Palembang juga memiliki tradisi yang unik.
Calon pengantin pria mengirimkan sirih pinang dan bunga melati sebagai tanda keseriusan kepada calon pengantin wanita.
Sirih pinang melambangkan persatuan dan keharmonisan.
BACA JUGA:Penilaian Sumatif di Sekolah Dasar: Penting, Tapi Bukan Prioritas
BACA JUGA:Kawanan Perampok Bersenpi Siram Korban Pakai Minyak
Makanan Khas: Pada resepsi pernikahan, terdapat hidangan khas Palembang yang disajikan kepada tamu undangan.
Beberapa makanan yang sering ditemui adalah pempek, model, dan tekwan. Pempek adalah makanan berbahan dasar ikan yang digoreng dan disajikan dengan kuah cuka.
Model adalah kue tradisional berbentuk bulat dengan taburan wijen. Tekwan adalah sup ikan dengan bakso ikan dan jamur.