Karena itu, agar mahasiswa tidak hanya berpikir untuk mengerjakan proyek-proyek pembangunan yang besar dan bernilai besar.
“Tetapi paling penting, dampak bagi perubahan hidup masyarakat lebih baik dan sehat,” harapnya.
BACA JUGA:Arsitek Wajib Punya Lisensi
BACA JUGA:Arsitektur Kelenteng Konsisten Pertahankan Unsur Tionghoa
Sementara dalam kuliah umumnya, Direktur Arkom Indonesia, R. Yuli Kusworo, ST, MSc, mengatakan saat ini tantangan perkotaan yang komplek.
“Mengenai infrastruktur, ketimpangan dan kemiskinan. Karena itu kita perlu berkontribusi untuk membangun kota yang berkelanjutan,” kata Yuli.
Sehingga penting melibatkan kampus dalam membangun urban kampung, agar terciptanya kawasan permukiman yang sehat.
"Kami telah melaksanakan program di sejumlah daerah, yang hasilnya sangat luar biasa," sebutnya.
BACA JUGA:5 Teknik Menghasilkan Foto Siluet, Mengeksplorasi Estetika Cahaya Gelap Dalam Fotografi
BACA JUGA:Target Tambah 6 Profesor Lagi, Unsri Kukuhkan Guru Besar Fakultas Pertanian
Selama ini, sudah banyak program yang pembangunan rumah atau permukiman oleh pemerintah.
Namun, harus diakui program tersebut belum berhasil optimal.
Contohnya, pembangunan rumah susun sewa atau rusunawa yang sama sekali tidak menyertakan sense of culture.
“Rumah-rumah yang dibangun hanya berdasarkan keinginan pengembang saja,” sesalnya.
BACA JUGA:Luncurkan KTA dan Website IKA Unsri