Kajari Palembang Beberkan Modus Gratifikasi Kadisnakertrans Sumsel dalam Penerbitan Sertifikat K3 Berujung OTT
OTT Kejari Palembang ungkap modus gratifikasi sertifikat K3 Kadisnakertrans, uang sitaan capai Rp 295 juta. Nampak Kajari Palembang pimpin langsung ungkap kasusnya. Foto: budiman/sumateraekspres.id--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID- Dua Orang tersangka ditetapkan penyidik pidsus Kejari Palembang dalam kasus dugaan gratifikasi dalam penerbitan sertifikat K3 yang diterima Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Sumsel, Deliar Marzuki alias DM.
Keduanya yakni inisial DM selaku kepala Dinas, dan inisial AL selaku staf pribadi Kadisnakertrans.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Palembang, Hutamrin SH MH Mengatakan operasi Tangkap Tangan (OTT) di lakukan Jumat (10/1) pukul 11.00 wib di ruang kerja kepala dinas.
"Saat OTT ditemukan dan diamankan beberapa orang, dan ditemukan uang berjumlah 39.200.000, total uang yang disita dari beberapa tempat sebesar 285 juta 600 ribu," Ujarnya.
BACA JUGA:Jumat Keramat Milik Deliar, Dilantik Jadi Kepala Disnakertrans Sumsel, Kena OTT Kejari Palembang
Kemudian kata Kajari perbuatan tersebut memang secara rutin dilakukan, yakni ada uang yang dikumpulkan untuk kepala dinas.
Lanjutnya, Modus Yang dilakukan dlm penerbitan sertifikat K3 ini yakni, Kepala Dinas melakukan propokasi kepada perusahaan dengan mengancam agar memberikan uang agar sertifikat K3 dapat dikeluarkan.
Kemudian kadis merekomendasikan perusahaan K3 sebagai jasa penilai untuk melakukan penilaian layak atau tidaknya diterbitkan sertifikat K3.
"Nah andil kepala dinas yakni mengancam perusahaan untuk menyerahkan uang, lalu memerintahkan uang untuk ditampung direkeninh perusahaan atau pihak penilai jasa K3 yang ditunjuknya," katanya
Kemudian setelah uang tetampung uang dikirim ke salah satu rek atas persetujuan kepala dinas, dan dikirimkan lagi ke rekening lainnya atas perintah kepala dinas lagi.
BACA JUGA:Pj. Gubernur Sumsel Konfirmasi Kadisnakertrans Terjerat OTT, Dugaan Kasus Terkait Kewenangan K3
"Nah informasi yang ril akan kami unimkan setelah pengembangan penyidikan, akan kami telusuri dulu uangnya kemana saja," ujarnya.