https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Angka Penduduk Miskin Sumsel Belum Capai Target 1 Digit, Meski Tren Positif Menurun

--

Sedangkan angka persentase penduduk miskin Kabupaten OKU tahun 2024 sebesar 10,68 persen, turun 0,78 persen dari tahun sebelumnya. Penurunan persentase penduduk miskin ini sejalan dengan penurunan jumlah penduduk miskin menjadi 41,54 ribu jiwa, dari sebelumnya sebanyak 44,10 ribu jiwa. 

Garis Kemiskinan (GK) yang menjadi dasar penentuan kelompok miskin dan tidak miskin, juga mengalami peningkatan sekitar 2,8 persen menjadi Rp563.523 pada tahun 2024. Tren yang baik juga ditunjukkan dari Indek Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan (P1 dan P2).

Turun dari tahun sebelumnya, masing-masing nilainya menjadi 1,00 dan 0,13 pada tahun 2024. Mukti menyampaikan target pemerintah untuk pengentasan kemiskinan ekstrem di bawah 1 persen pada tahun 2024 ini tercapai untuk Kabupaten OKU. 

Tercatat pada tahun 2024 ini, persentase kemiskinan ekstrem 0,51 persen. Namun  pekerjaan rumah pengentasan kemiskinan masih banyak. :Penduduk yang saat ini pengeluarannya sedikit di atas garis kemiskinan, sangat rentan untuk jatuh jika terdampak kondisi tertentu,” ucapnya.

Wakil Bupati Ogan Ilir, Ardani, menyampaikanpersentase angka kemiskinan pada tahun 2024 telah berhasil diturunkan secara bertahap.  "Dimana pada tahun 2023 sebanyak 13,28 persen, menjadi 12,30 persen pada tahun 2024," ungkapnya. 

Pihaknya mendukung pertumbuhan ekonomi di sektor UMKM untuk terus meningkat. Berbagai kegiatan yang dipusatkan di Tanjung Senai banyak melibatkan UMKM diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi. 

Meskipun dari perhitungan statistik pada tahun 2023 laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten OI sebesar 4,71 persen. Melambat dibandingkan dengan tahun 2022 yang mampu tumbuh sebesar 5,02 persen.  

Dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan adalah biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi pengeluaran per kapita di Kabupaten Ogan Ilir sebesar Rp897.070. Namun pihaknya optimis pertumbuhan ekonomi di Ogan Ilir dapat terus meningkat.

Terpisah, Diana, warga Kecamatan Prabumulih Selatan, Kota Prabumulih, mengaku harap-harap cemas memasuki tahun 2025. "Takut bakal semakin sulit. Bahkan kabarnya pajak kendaraan juga naik," sebutnya. 

Karyawan swasta di kota nanas itu mengaku terancam tercekik perekonomian. "Kita yang ekonominya baru mau stabil pasca pandemi covid ini, bakal terancam tercekik kembali," klaimnya.

Pj Wali Kota Prabumulih, H Elman, mengatakan menyongsong tahun 2025 ada banyak harapan dan perubahan untuk kemajuan ekonomi di Prabumulih.  "Kita berusaha di angka 5-6 persen pertumbuhan ekonomi, menyamakan target nasional." terangnya. 

Pihaknya pun terus berupaya untuk memberdayakan ekonomi masyarakat dan ekonomi kerakyatan. Diantaranya yakni dengan mendukung UMKM, melalui program ketahanan pangan dan dengan adanya program makanan gratis dan bergizi maka dapat menghidupkan ekonomi masyarakat. 

"Kita juga harus menurunkan angka kemiskinan di Prabumulih," tegasnya mengatakan bahwa tidak mau muluk-muluk. Hanya saja tetap mempunyai target dan harus di 1 digit. "Bisa di angka 9 atau 8," tambahnya.

Pj Bupati Muba H Sandi Fahlepi, menyampaikan target meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Muba hingga mencapai 5 persen pada tahun 2025. Berbagai program terus digulirkan demi mendukung target tersebut, termasuk bantuan langsung kepada masyarakat untuk meringankan beban hidup.

Berbagai program seperti BNPT, PKH, bantuan pangan, dan pasar sembako murah sudah kita salurkan kepada masyarakat.  "Kami juga fokus membantu warga miskin melalui dinas sosial dengan program bantuan tunai UMAK, paket kelambu, dan pemberian makanan bergizi," ujarnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan