https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Krisis Sampah di Lubuklinggau, Truk Pengangkut Terhenti, Jalan Protokol Tertutup Tumpukan Sampah

Krisis sampah melanda Lubuklinggau, tapi Pemkot siap bersihkan kota dengan 12 truk operasional! Foto:Izul/Sumateraekspres.id--

Lubuklinggau, SUMATERAEKSPRES.ID – Tumpukan sampah yang menggunung di sejumlah jalan utama di Kota Lubuklinggau telah memicu keluhan warga selama beberapa hari terakhir.

Jalan-jalan protokol seperti Jalan Yos Sudarso, Ahmad Yani, dan Jalan Garuda dipenuhi sampah yang mulai menumpuk sejak 3 Januari 2024. Volume sampah bahkan diperkirakan mencapai 10 ton di beberapa lokasi.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lubuklinggau, Johan Sitepu, mengakui adanya keterlambatan dalam penanganan sampah tersebut.

BACA JUGA:Gak Cuma Elegan, Infinix Xpad Punya Performa Gahar dengan Helio G99 dan Layar 11 Inci!

BACA JUGA:Satpol PP Muratara Tegaskan Larangan Hewan Ternak Berkeliaran di Jalinsum

Dia menjelaskan bahwa masalah utama terletak pada ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) yang diperlukan untuk truk pengangkut sampah.

Menurut Johan, sebelum pergantian tahun, SPBU Marga Mulya memutuskan untuk menghentikan kerja sama pasokan BBM dengan kendaraan operasional milik Pemkot Lubuklinggau.

Hal ini menyebabkan penundaan dalam mencari mitra pengisian BBM baru, yang mempengaruhi kelancaran operasional pengangkutan sampah.

BACA JUGA:Oknum Kepala Sekolah Diduga Terlibat Penyelewengan Dana di SMPN 1 Teluk Gelam

BACA JUGA:Jejak Sejarah Koin Logam Tertua di Kerajaan Palembang

“Sejak seminggu sebelum tahun baru, kami tidak lagi dapat mengisi BBM di SPBU Marga Mulya, yang sebelumnya menjadi mitra utama kami.

Kami harus mencari alternatif, namun prosesnya memakan waktu. Ini keputusan yang mendadak dan cukup berdampak besar,” jelas Johan pada Jumat (5/1).

Akibat keputusan tersebut, pengangkutan sampah yang biasanya berlangsung lancar terhenti. Volume sampah yang terus menumpuk di titik-titik tertentu bahkan mencapai empat truk per lokasi, dan mengganggu kenyamanan warga, sementara risiko masalah kesehatan pun meningkat.

BACA JUGA:Nasib Honorer Tak Lulus PPPK Tahap I di Prabumulih, Menunggu Kebijakan Lanjutan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan