Jejak Sejarah Koin Logam Tertua di Kerajaan Palembang
Jejak sejarah koin logam kuno di Palembang, dari koin kepeng Sriwijaya hingga pitis Kesultanan Palembang, menggambarkan kejayaan perdagangan maritim dan kemandirian ekonomi masa lalu. Foto:Ist/Sumateraekspres.id--
SUMATERAEKSPRES.ID - Palembang, yang dikenal sebagai salah satu kota tertua di Indonesia, memiliki sejarah panjang sebagai pusat perdagangan dan kebudayaan, khususnya pada masa kejayaan kerajaan-kerajaan besar.
Salah satu warisan berharga yang ditemukan di kota ini adalah koin logam kuno yang menjadi saksi bisu kemajuan ekonomi dan perdagangan pada masa lampau.
Pada era Kerajaan Sriwijaya (abad ke-7 hingga ke-13 M), Palembang memainkan peran penting sebagai pusat perdagangan maritim yang terhubung dengan negara-negara besar seperti Tiongkok, India, dan Arab.
BACA JUGA:Nasib Honorer Tak Lulus PPPK Tahap I di Prabumulih, Menunggu Kebijakan Lanjutan
BACA JUGA:Julukan Pahlawan Kelas S di One Punch Man, Kekuatan yang Membedakan dari Kelas A
Bukti keberadaan hubungan internasional ini dapat dilihat pada koin-koin logam pertama yang digunakan di wilayah ini, sebagian besar berasal dari Tiongkok.
Koin tersebut dikenal sebagai koin kepeng, yang berbentuk bulat dengan lubang persegi di tengahnya dan digunakan sebagai alat tukar dalam transaksi dagang internasional.
Penemuan arkeologis menunjukkan bahwa koin dari Dinasti Tang dan Song sering ditemukan di sepanjang Sungai Musi, menandakan hubungan dagang yang erat antara Sriwijaya dan Tiongkok pada masa itu.
BACA JUGA:Perbaikan Jalan Gandus Amblas Dimulai Maret 2025, Gunakan Desain Jalan Layang
Memasuki abad ke-17, saat Kesultanan Palembang Darussalam berdiri, Palembang mulai memproduksi koin-koin lokal untuk kebutuhan ekonomi domestik.
Koin-koin tersebut dikenal dengan nama pitis, yang terbuat dari timah atau logam campuran. Pitis berukuran kecil dan dihiasi dengan ukiran huruf Arab atau simbol-simbol Islam, mencerminkan identitas dan pengaruh agama Islam dalam Kesultanan Palembang.
BACA JUGA:6 Cara Efektif Blokir Iklan di Chrome dan Layar Beranda Android
BACA JUGA:Mulyono Tewas Dibunuh dengan 8 Luka Tikaman, Pelaku Serahkan Diri