Angka Penduduk Miskin Sumsel Belum Capai Target 1 Digit, Meski Tren Positif Menurun
--
Terpisah, Kabupaten Lahat memiliki lahan subur untuk pertanian hingga kekayaan SDA energi seperti tambang bat ubara, panas bumi, dan minyak,. Namun, angka kemiskinan di Kabupaten Lahat masih tergolong tinggi, mencapai 14,14 persen atau setara sekitar 60.170 jiwa.
BACA JUGA:Indonesia Bangkit! IMF Proyeksi Perekonomian Tumbuh 5,1% di 2025, Menjadi Ikon Kemajuan
Selain itu, kemiskinan ekstrem yang mencakup 1,09 persen, dari populasi menjadi masalah yang sangat mendesak untuk diatasi. Dalam Rapat Koordinasi Kemiskinan tahun 2024 pada Kamis (10/10), Pj Bupati Lahat Imam Pasli menekankan bahwa pengentasan kemiskinan harus menjadi prioritas utama.
"Pengentasan kemiskinan adalah tanggung jawab kita bersama, dan kita harus serius dalam upaya ini," ujar Imam Pasli. Ia mengungkapkan bahwa target nasional untuk menurunkan angka kemiskinan menjadi satu digit dan menghapus kemiskinan ekstrem menjadi komitmen utama yang harus dicapai.
Meskipun Kabupaten Lahat memiliki banyak potensi, seperti sektor pertanian, perikanan, dan energi, potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, pemerintah daerah merancang langkah-langkah strategis untuk mengatasi kemiskinan, antara lain peningkatan kualitas data.
Pemerintah akan melakukan verifikasi dan validasi data masyarakat miskin agar bantuan sosial yang diberikan dapat tepat sasaran. Data yang akurat sangat penting agar program-program kemiskinan dapat berjalan efektif.
Menatap tahun 2025 atau tahun Ular Kayu, pelaku UMKM di Kabupaten OKU, juga berharap perekomian bisa tumbuh. "Kalau bisa jangan sampai banyak beban pajak kepada masyarakat. Termasuk soal kenaikan berbagai harga kebutuhan pokok," harap Robi, owner Raja Kafe di Baturaja.
BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Ditargetkan 8% pada 2029 di Bawah Kepemimpinan Presiden Prabowo
BACA JUGA:Pertanian Terpadu Satukan Alam-Ekonomi, Terapkan Inovasi Intan Sari
Penjabat (Pj) Bupati i OKU M Iqbal Alisyahbana, menyampaikan ekonomi di OKU bisa tumbuh salah satunya dari dukungan pelaku UMKM. "Ciri kemajuan ekonomi daerah banyak tempat hiburan dan tempat kuliner," ungkap M Iqbal saat hadir di peresmian kafe Menza di Jl dr Moh Hatta, Selasa (31/12).
Hadirnya Menza Kafe diharapkan lebih meningkatkan geliat ekonomi di OKU mulai 2025.
Dengan ditunjang sumber daya alam dan manusia. “Harapan kami dengan adanya kafe ini bisa jadi wadah kumpul generasi muda di OKU,” harapnya.
Sekaligus jadi pusat destinasi kuliner di OKU. Mendatangkan kesempatan tenaga kerja. Bahan baku baik makanan dan minuman bisa serap dari UMKM. "Harapan kami jadi motor penggerak umkm di OKU," ujarnya.
Data BPS OKU, angka indeks pembangunan manusia (IPM) OKU 2024 naik tipis 0,72 persen dibanding 2023. Saat ini mencapai 73,70 yang terbilang tinggi di Sumsel. "Secara umum angka sejumlah komponen seperti kesehatan, angka harapan hidup, kesejahteraan, pendapatan perkapita, mengalami kenaikan," ungkap Kepala BPS OKU Mukti Riadi.