Angka Penduduk Miskin Sumsel Belum Capai Target 1 Digit, Meski Tren Positif Menurun
--
Beban hidup masyarakat diperkirakan semakin berat pada tahun 2025 akibat kenaikan PPN menjadi 12 persen. Kenaikan ini diprediksi akan menyebabkan harga kebutuhan pokok semakin melambung.
Menanggapi hal tersebut, Sandi menyatakan pemerintah daerah akan terus berupaya menekan dampak kenaikan harga melalui kebijakan strategis. "Kami tidak akan tinggal diam. Stabilitas harga sembako adalah salah satu fokus utama kami agar masyarakat tidak terlalu terbebani," sebutnya.
Pasar sembako murah akan diperluas, sementara program bantuan pangan dan subsidi untuk masyarakat miskin tetap menjadi prioritas. Upaya peningkatan ekonomi Muba di tengah tantangan ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Terpisah, Sekda Banyuasin Erwin Ibrahim, menyampaikan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyuasin hingga tahun 2023 mencapai 5,06 persen. Kemudian untuk persentase penduduk miskin di Banyuasin hingga Tahun 2024 mencapai di angka 9,31 persen.
"Angka itu alami penurunan dibandingkan tahun 2023 yang lalu," katanya. Mencegah inflasi di Banyuasin, Pemkab Banyuasin telah melakukan berbagai cara seperti operasi pasar murah dan lain sebagainya. Sehingga harga barang dapat terjaga dan stabil.
Dewi warga Talang Kelapa, Banyuasin berharap pada tahun 2025 mendatang harga sembako tidak mengalami kenaikan."Itu harapan kami selaku emak emak,"katanya.
Jika sampai mengalami kenaikan, tentunya berimbas pada minat beli masyarakat yang menurun.
"Sembako naik, pasti seluruh barang ikut naik. Brimbas pada harga barang yang lain,"tegasnya.
Pj Bupati Empat Lawang, Fauzan Khoiri menargetkan tahun 2025 akan fokus melunasi hutang-hutang terutama hutang BPJS Kesehatan. Selanjutnya akan fokus ke infrastruktur dasar. “Diharapkan pertumbuhan ekonomi tahun depan akan meningkat," harapnya.