Angka Penduduk Miskin Sumsel Belum Capai Target 1 Digit, Meski Tren Positif Menurun
--
Berbagai program bansos dikucurkan pada Januari-Maret 2024 antara lain DTKS, PKH, BPNT dan PBI di seluruh kabupaten/kota di Sumsel. “Pada periode Maret 2023-Maret 2024, terjadi kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok seperti beras, cabai merah, telur ayam ras, gula pasir dan daging ayam ras,” pungkasnya.
Vira (39), ibu rumah tangga mengatakan jika melihat dari harga saat ini saja, beberapa sudah mengalami kenaikan. Naka kemungkinan di 2025, juga akan tetap tinggi. “Barang kebutuhan pokok memang naik, mungkin karena akhir tahun dan menyambut tahun baru,” ulasnya.
BACA JUGA:SDA Provinsi Sumsel yang Melimpah, Jadi Peluang dan Tantangan Perekonomian Tersendiri di Tahun 2025
BACA JUGA:Tahun Baru, Banyak Aturan Baru: Warga Khawatir Ekonomi Makin Sulit
Peraturan baru pemerintah soal PPN 12 persen pada 2025, juga diwaspadai. “Jika berpengaruh pada harga BBM seperti jenis pertalite maka ini akan memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap kebutuhan pokok lainnya,” ucap Viral, pedagang barang pecah belah di Palembang.
"Pasti naik semua, apalagi bahan makanan sementara penghasilan begitu saja," timpal Wawan, warga Muara Enim, menyikapi kenaikan PPN menjadi 12 persen pada 2025 ini. Meski hanya bertambah 1 persen, dampaknya secara keseluruhan. Apalagi wiraswasta seperti dirinya.
Pj Bupati Muara Enim Henky Putrawan, menyebut pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Muara Enim cukup baik di antara 17kabupaten/kota di Sumsel. "Bagaimana perkembangannya kita lihat nanti (pengaruh PPN 12 persen), tapi secara umum tidak berpengaruh negatif," katanya.
Itu karena Kabupaten Muara Enim memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang banyak, terutama batu bara. "Terlebih akan dilakukan pembangunan Fly Over di perlintasan kereta api (KA). Selain memperlancar arus lalu lintas, juga untuk peningkatan produksi batu bara," ucapnya optimistis.
Meningkatnya produksi batu bara tersebut, karena lancarnya transportasi batu bara dari 15 menit bisa 5 menit sekali melintas. "Meningkatnya produksi (batu bara), maka meningkat pula dana bagi hasil yang akan menguntungkan dari sisi PAD Kabupaten Muara Enim," pungkasnya.
BACA JUGA:Ikan Betok: Kaya Gizi, Nilai Ekonomi Tinggi, dan Resep Tradisional yang Menggugah Selera
BACA JUGA:Berdampak Positif bagi Ekonomi Lokal
Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten OKU Timur Maryus Markus Firdaus optimis ekonomi masyarakat OKU Timur terus meningkat di tahun 2025. Pemkab OKU Timur telah menyusun program prioritas di tahun 2025, salah satunya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
APBD OKU Timur Tahun 2025, mencapai Rp2.271.736.117.282 (Rp 2,271 Triliun) "Dari APBD itu, diprogramkan pertama sektor pertumbuhan ekonomi inklusi dan berkelanjutan, berbasis sektor unggulan daerah," katanya.
Kedua, percepatan penurunan kemiskinan dan pengangguran. Ketiga, peningkatan kualitas sumber daya manusia yang produktif, dan berdaya saing. Keempat, pemantapan infrastruktur dasar, konektivitas dasar dan kualitas lingkungan hidup.
"Kelima, peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan yang efektif dan inovatif, serta stabilitas politik dan keamanan," katanya. Dia mengatakan semua program tersebut untuk meninkatkan perekonomian masyarakat.