Kemacetan Panjang Terjadi di Jalintim Palembang Betung, Warga Harapkan Tol Segera Selesai
Kemacetan panjang terjadi di Jalintim Palembang Betung akibat meningkatnya volume kendaraan dan kecelakaan truk. Warga berharap akses tol segera selesai untuk mengurangi kemacetan di jalan nasional ini. Foto:Akda/Sumateraekspres.id --
BANYUASIN, SUMATERAEKSPRES.ID – Menjelang akhir pekan, kemacetan panjang kembali terjadi di Jalan Lintas Timur (Jalintim) yang menghubungkan Palembang dan Betung.
Kemacetan ini terjadi di area Pangkalan Balai dan sekitarnya, mengarah menuju Palembang maupun sebaliknya.
Anggota Satlantas Polres Banyuasin bekerja keras sejak siang hingga menjelang sore untuk mengatur arus lalu lintas.
Sistem buka tutup diterapkan untuk mengurai kemacetan yang sempat menghambat perjalanan banyak kendaraan.
Banyak pengguna jalan, terutama pengendara mobil, berharap pembangunan jalan tol yang tengah berlangsung dapat segera selesai dan dioperasikan.
BACA JUGA:PLN Pastikan Pelanggan Listrik 2.200 VA ke Bawah akan Menikmati Diskon 50 Persen Tanpa Ribet
BACA JUGA:Empat Pencuri Kotak Amal Masjid Terekam CCTV, Uang Raib Rp300 Ribu dan Kerugian Kotak Amal Rp3 Juta
Hal ini diharapkan bisa mengurangi kemacetan yang rutin terjadi di Jalintim, khususnya saat akhir pekan.
"Saya berharap akses tol bisa segera selesai dan dibuka, biar tidak ada lagi kemacetan di jalur ini," ujar Roni, warga Pangkalan Balai.
Menurutnya, kemacetan kali ini semakin parah karena adanya libur sekolah dan akhir pekan, yang membuat volume kendaraan meningkat, terutama kendaraan luar kota.
Selain itu, kecelakaan yang melibatkan truk juga memperburuk situasi. Sebuah truk fuso yang membawa muatan besi 20 ton mengalami patah as dan menyebabkan kedua bodinya menghalangi jalan, sehingga membuat arus kendaraan terhenti sejenak.
BACA JUGA:Wamenperin Apresiasi Komitmen MMKI Penuhi TKDN
BACA JUGA:PTBA Jadi Perusahaan Terbaik di Ajang Serelo CSR Award 2024
Kasat Lantas Polres Banyuasin, AKP Herman, menjelaskan bahwa kemacetan ini disebabkan oleh kerusakan truk fuso yang patah as dan tumpahan muatan besi.