Palembang Terlalu Terhormat Dikorbankan Gara-Gara Konten Daging Sepanci, HD: Wong Nyari Duit, Kito Dipermaluke

TRAGEDI DAGING RENDANG: Konten Willie Salim soal tragedi daging rendang sebanyak 200 kg lenyap tak berbekas saat dimasak di BKB Palembang, menimbulkan kegaduhan. Mencemarkan nama baik Palembang. FOTO: TANGKAPAN LAYAR IG--
SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID - Nama baik Kota Palembang, telah dipermalukan konten kreator Willie Salim dengan narasi ‘Tragedi Rendang Hilang’.
Daging rendang sebanyak 200 kg yang belum masak, lenyap tak berbekas saat baru ditinggalkannya sebentar ke toilet. Dugaan setting-an pun mengemuka.
Buntut dari kegiatan yang berlangsung di pelataran BKB Palembang pada Selasa malam (18/3/2025), warga Palembang di-bully netizen. Dicap rakus, tidak pernah makan daging, tidak teratur, kalah tertib dengan video warga Papua yang sedang mengantre makanan masak besar lainnya.
Cibiran netizen ini, memantik reaksi Gubernur Sumsel H Herman Deru. “Wong kito yang salah? Idak, dio (baca: Willie Salim, red) memang sengajo (baca: setting-an, red),” cetusnya, dalam kata sambutannya di acara Pembukaan Semarak Ramadan 1446 H, di Masjid Taqwa, Palembang, Sabtu pagi (22/3).
Kata Herman Deru (HD), kalau dilihat anak-anak yang belum cukup umur, akan menganggap bahwa itu benar. “Padahal gawe wong nyari duit (baca: buat konten, red), kito (baca: warga Palembang, red) dipermaluken,” sesalnya.
Dia tidak menyalahkan warga yang mengambil daging rendang di panci itu, karena menurutnya memang dipancing. "Saya minta, janganlah nama Palembang karena hanya untuk membuat konten dikorbankan oleh pelaku/oknum (konten kreator, red)," ucap Herman Deru, tidak mau menyebutkan nama siapa.
Menurutnya, justru yang diharapkan konten kreator ini mengangkat kebaikan-kebaikan daerah. Jangan membuat konten yang merugikan nama daerah. "Saya tidak yakin kalau masyarakat Palembang mau berebut itu (baca:daging, red) kalau tidak dalam pengkondisian," tegasnya.
Sebab orang nomor 1 di Sumsel itu menegaskan, orang Palembang sudah tidak heran dengan daging dan ikan. "Kalau dibuat seperti itu, dibuat konten kemudian disiarkan di seluruh dunia seakan-akan kita orang yang ditonjolkan sesuatu yang tidak baiknya. Padahal ini demi nambah followers, mungkin bagi pelaku (konten kreator, red)," imbuhnya.
Atas kegaduhan yang terjadi ini, HD meminta agar diluruskan oleh yang bersangkutan. "Saya minta diluruskan, saya tidak rela nama kito hanya karena konten daging sepanci dirusak-rusak. Terlalu terhormat orang Sumatera Selatan, Palembang kalau mau dikorbankan gara-gara daging sepanci," tegasnya.
Wali Kota Palembang Drs H Ratu Dewa MSi, juga meminta ke konten kreator Willie Salim memberikan klarifikasi terkait kondisi yang sebenarnya terjadi pada saat itu. “Hal ini jangan sampai menimbulkan sebuah kesalahpahaman dan spekulasi," ulasnya, Sabtu (22/3).
Sebab di tengah-tengah masyarakat yang sekarang ini, beragam spekulasi negatif bermunculan terkait kejadian tersebut. Dewa mengatakan dirinya tidak pernah membatasi ruang gerak bagi mereka yang ingin berkreasi, menebar kebaikan. Namun dia berharap supaya dilakukan dengan cara yang baik.
Kendati pada prinsipnya dia sangat mengapresiasi siapapun yang ingin berbuat baik dan menebar kebaikan. "Terlepas dari permasalahan yang ada, tentu Pemkot Palembang juga tidak membenarkan hal-hal yang membuat gaduh seperti saat ini bahkan menimbulkan citra negatif terutama bagi masyarakat Kota Palembang,” tegasnya.