Palembang Terlalu Terhormat Dikorbankan Gara-Gara Konten Daging Sepanci, HD: Wong Nyari Duit, Kito Dipermaluke

TRAGEDI DAGING RENDANG: Konten Willie Salim soal tragedi daging rendang sebanyak 200 kg lenyap tak berbekas saat dimasak di BKB Palembang, menimbulkan kegaduhan. Mencemarkan nama baik Palembang. FOTO: TANGKAPAN LAYAR IG--
“Saya berharap masyarakat bersama-sama ke depan membangun citra Palembang dengan baik dan cara yang benar, tanpa ada muatan negatif di dalamnya," tambah mantan Sekda Kota Palembang tersebut.
Dirinya berharap semua konten kreator untuk bisa lebih memahami konteks dan dampak dari tayangannya yang akan diunggah. "Sebelum mengunggah video, hendaknya ini dipikirkan dampak yang akan ditimbulkan. Konten kreator juga harus paham konteks dari video tersebut," pungkasnya.
Melalui akun instagramnya, Willie Salim kemudian meminta maaf. Karena dari kontennya itu, tercipta kesan warga Palembang bagitu rakusnya.
"Saya minta maaf sebesar-besarnya untuk seluruh warga Palembang yang tersakiti gara-gara kejadian rendang yang viral ini. Banyak narasi yang tak enak bagi warga Palembang," ucap dia melalui Instagram @willie27.
Dia menegaskan, kejadian itu bukan salah warga Palembang. Dia mengakui hal ini terjadi karena kurangnya persiapan.
"Mohon maaf karena ini pertama kali saya masak untuk orang sebanyak itu. Dan bayanganku bisa buka bersama dengan ribuan warga Kota Palembang, sudah lebih dari cukup," katanya.
Meski 200 kg rendang yang dia masak hilang, tapi Willie menegaskan tidak kecewa sedikit pun. Malahan dia senang dengan begitu antusias warga Palembang. Walau pun pada akhirnya acara masak 200 kg daging rendah itu tidak bisa sampai selesai.
Toh, warga yang mengambil daging rendang itu bisa melanjutkan masak di rumah masing-masing. "Jujur aku hanya kaget melihat antusias warga yang luar biasa," imbuhnya.
Kejadian ini, ucap Willie, akan jadi pelajaran baginya. Apalagi dia baru pertama kali memasak sebanyak ini. Dia mengklaim, hilangnya daging rendang 200 kg karena ‘diserbu’ warga itu sama sekali tidak direkayasa.
Willie memang sempat meninggalkan lokasi masak rendang itu beberapa saat. Tapi tidak menyangka kalau hal itu bakal terjadi. ”Itu adalah kebodohanku. Mohon jangan salahkan warga Palembang," tandasnya.
Andai saja dia masak lebih awal, dengan persiapan yang lebih matang, mungkin hal tersebut tidak akan terjadi. "Untuk itu saya mohon maaf sebesar-besarnya," pungkas Willie.
Tak hanya Willie yang sibuk memberi klarifikasi. Tapi juga polisi yang bersamanya saat itu, Iptu Rino, Kanit Binmas Polsek IB I Palembang. Sebab dalam video yang beredar di medsos, ada narasi polisi bercincin membantu panitia memindahkan rendang yang belum masak ke dalam boks kontainer plastik.
Iptu Rino dalam video klarifikasinya berdurasi 3 menit, menjelaskan bahwa kegiatan masak rendang di BKB itu dilakukan sekitar pukul 18.00 WIB menjelang buka puasa. "Mulanya berjalan lancar, sempat ditinggal Willie Salim ke mobilnya untuk istrirahat, namun ketika kembali masih aman," jelasnya.
Kemudian tak berselang lama, Willie Salim kembali meninggalkan lokasi beberapa waktu karena rendang tak kunjung masak. Saat itulah posisi lampu yang disediakan crew sebagai penerangan, tiba-tiba mati.
"Nah saat itu terjadi rebut rebutan rendang, dan kondisi pun tidak kondusif lagi untuk mencegah, akhirnya rendang habis, " kata Rino. Bahkan ia mengaku terkejut juga melihat masyarakat sangat antusias berebutan, sampai rendang tersebut habis.