Inilah Skema Pembiayaan Rumah Subsidi Bagi Guru: Resmi Diluncurkan Kerja Sama Bank BTN dan Pemerintah

Pemerintah Resmi Luncurkan Program Rumah Subsidi untuk Guru-Foto: Kemendikdasmen-
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID – Pemerintah kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik di Indonesia dengan meluncurkan program Rumah Subsidi Khusus Guru.
Program ini dirancang untuk memberikan akses perumahan yang lebih terjangkau bagi para guru, sehingga mereka dapat memiliki hunian layak dengan skema pembiayaan yang ringan.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, perbankan, dan pengembang properti, skema kredit pemilikan rumah (KPR) ini menawarkan suku bunga rendah, uang muka yang terjangkau, serta tenor pinjaman yang fleksibel.
Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan guru dapat lebih fokus dalam menjalankan tugas mengajar tanpa terbebani masalah kepemilikan rumah.
BACA JUGA:Harga Terbaru Toyota Kijang Innova 2025, Berikut Daftarnya!
BACA JUGA:Harga Suzuki Ertiga 2025 Terbaru di Indonesia, Simak Daftarnya!
20.000 Unit Rumah Subsidi untuk Tenaga Pendidik
Program ini diselenggarakan melalui kerja sama antara Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), PT Bank Tabungan Negara (BTN), Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), serta Badan Pusat Statistik (BPS).
Sebanyak 20.000 unit rumah subsidi telah disiapkan untuk para guru di berbagai daerah.
Pada seremoni serah terima simbolis yang berlangsung di Perumahan Pesona Kahuripan 11, Cileungsi, Kabupaten Bogor, sebanyak 250 unit rumah diberikan kepada guru penerima manfaat.
Menteri PKP, Maruarar Sirait, menegaskan bahwa seluruh unit rumah dalam program ini sudah siap dihuni, meskipun serah terima dilakukan secara bertahap.
BACA JUGA:Daftar Harga Suzuki Ertiga Bekas dari Tahun 2010 hingga 2020
BACA JUGA:Harga dan Skema Kredit Toyota Kijang Innova 2020: Pilihan Fleksibel untuk Konsumen
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengapresiasi percepatan realisasi program tersebut.
Ia menyebutkan bahwa program yang awalnya hanya berupa nota kesepahaman (MoU) ini kini telah memasuki tahap penyerahan kunci dalam waktu yang relatif singkat.