https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Refleksi HUT Kota Prabumulih ke-22, Jaga Marwah Kota Migas dan Kota Nanas

Suasana agrowisata nanas di Karang Jaya, Prabumulih. Foto : IST--

Dengan adanya pengembangan daun serat nanas yang sedang digalakkan, pihaknya berharap kedepan sudah ada usaha monokultur nanas yang sekarang sudah ada ditemukan di Kelurahan Karang Jaya dan Desa Pangkul yang artinya bahan baku nanas banyak.

Dijelaskan Alfian, 200 kg serat daun nanas perbulan yang diproduksi para petani se-kota Prabumulih. Dimana, 100 kg daun nanas bisa menjadi 3 kg serat daun nanas.

"Jadi kita butuh banyak daun nanas untuk diolah menjadi serat daun nanas dan sebagian lagi sudah ada UMKM yang mengolah serat daun nanas menjadi pakaian, bisa kerajinan seperti tas, tempat tisyu, tempat lampu gantung dan macam-macam inovasi. Kita juga masih terus mengekspor serat daun nanas yang dilakukan koperasi Miwa Pineapple," bebernya.

Bagaimana dengan Prabumulih Kota Migas ? Direktur Utama (Dirut) Petro Prabu, Azhari Harun menyebutkan angka pengguna gas kota sudah berada di atas 90 persen dari total seluruh rumah penduduk di Prabumulih. Baik di Perkotaan hingga ke pelosok desa, semuanya sudah merasakan gas kota.

Bahkan, pemasangan gas kota juga dilakukan secara gratis dan tidak dipungut biaya. "Untuk itu kita imbau kepada pengguna gas kota untuk membayar tagihan tepat waktu," sebutnya.

Hanya saja, seiring perkembangannya. Pengelolaan gas kota terbagi dua dengan Pertagas dimana sejak tahun 2023 awal, pembayaran tagihan gas kota yang dulunya dikelola Petro Prabu, beralih ke Pertagas dan beberapa gerai yang sudah menjalin kerjasama. 

Terlepas dari itu, warga tetap bisa memasak menggunakan gas kota. "Semenjak pakai gas kota. Kami tak pernah mengantre LPG 3kg. Apalagi bagi kami keluarga besar. Penggunaan gas kota di rumah lebih hemat daripada gas LPG tabung 3 kg," sebut Lisdiana, salah-satu warga Kelurahan Anak Petai, Prabumulih Utara, Kota Prabumulih.  

Terpisah, Pj Wali Kota Prabumulih H Elman ST MM menyampaikan jika dirinya akan melanjutkan program dari Wali Kota dan Wakil Walikota Prabumulih sebelumnya. "Sebagai abdi negara kami siap untuk menjalankan tugas, disini kita bukan berbicara masalah perasaan tapi masalah pekerjaan yang harus dituntaskan," sebut Elman dibincangi usai dilantik sebagai PJ Wali Kota Prabumulih, beberapa waktu lalu.

"Diantara PR yang harus dituntaskan adalah upaya menekan angka kemiskinan, stunting dan lainnya itu diantara tugas yang harus dikerjakan," sambung Elman yang sebelumnya menjabat sebagai Sekda Kota Prabumulih ini. 

Elman yang juga pernah menjabat sebagai Direktur PDAM Tirta Prabu Jaya semasa kepemimpinan Wali Kota Prabumulih almarhum Drs H Rachman Djalili ini menegaskan jika jabatan itu adalah bekerja.

Untuk itulah, dirinya akan berupaya semaksimal mungkin memberikan pelayanan yang terbaik bagi warga Kota Prabumulih.

Mulai dari bidang kesehatan, kemiskinan, infrastruktur, pertanian, pendidikan. Dirinya tak dapat bekerja sendiri dalam menyelesaikan segala permasalahan tersebut dan butuh dukungan dari seluruh warga Prabumulih. (chy)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan