Refleksi HUT Kota Prabumulih ke-22, Jaga Marwah Kota Migas dan Kota Nanas
Suasana agrowisata nanas di Karang Jaya, Prabumulih. Foto : IST--
PRABUMULIH, SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam HUT ke-22 yang jatuh pada tanggal 17 Oktober 2023 ini, Kota Prabumulih semakin berkembang.
Itu terlihat dengan banyaknya pembangunan infrastruktur dan semakin modern dengan banyaknya investor yang membangun gerai usaha makanan dan pusat perbelanjaan.
Bahkan tak patut dipungkiri, Bumi Seinggok Sepemunyian yang dikenal sebagai kota Migas dan kota Nanas itu semakin dewasa usai menyandang status kota administratif dari Kabupaten Induk, Muara Enim, puluhan tahun silam.
Seperti apa? Simak artikel ini selengkapnya
Dibawah kepemimpinan Wali Kota Prabumulih - Wakil Wali Kota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM - H Andriansyah Fikri SH periode 2013 - 2018 dan periode 2018 - 2023, Prabumulih berhasil meraih berbagai penghargaan. Bahkan, beberapa program nya berhasil mendapatkan Rekor Muri.
Namun tak patut dipungkiri, masih ada program yang dirasa harus dimaksimalkan dan perlu adanya perluasan program yang berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.
Dimulai dari hal yang mendasar, sejak lama Prabumulih dikenal sebagai kota migas dan kota nanas karena Prabumulih menghasilkan ribuan barel minyak bumi dan jutaan meter kubik gas alam setiap tahunnya.
Karena itu, dia disebut sebagai kota minyak. Julukan lainnya adalah kota nanas, karena salah satu hasil pertanian yang terkenal adalah nanas (Ananas Comosus).
Lalu, bagaimana mempertahankan dua julukan tersebut? Pengamat Ekonomi Sumsel, Yan Sulistyo dihubungi sumatera ekspres, juga menyumbangkan apresiasi atas pembangunan kota Prabumulih. Tak ketinggalan juga kritik dan saran terhadap kota Prabumulih.
Tak lupa, Dosen Universitas Sriwijaya (Unsri) itu turut mengucapkan selamat Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Prabumulih ke-22 tahun. "Semoga Prabumulih kedepan lebih maju dan berkembang," sebutnya, Sabtu (14/10).
Melalui sambungan telefon, pria berkacamata itu menyebutkan, Prabumulih butuh tambahan terobosan untuk memajukan ekonomi warga nya dan harus menjaga marwah nya sebagai kota minyak dan gas (migas) dan kota nanas.
"Prabumulih harus memaksimalkan potensi ekonomi yang dimiliki yakni minyak dan gas sehingga pertumbuhan ekonomi warga nya bisa seimbang dengan kantor Wali Kota Prabumulih yang megah," ujarnya.
Dia mencontohkan salah-satu upaya memaksimalkan potensi alam yang dimiliki bersumber dari minyak dan gas. "Bikinlah BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) khusus untuk mengelola gas sehingga uangnya bisa masuk langsung ke APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) atau APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) dan jangan diserahkan ke BUMN," ajaknya.
Dosen Universitas Sriwijaya itu pun mencontohkan, di tahun 2021 Prabumulih menerima hampir Rp500 miliar Dana Alokasi Umum (DAU). Uang tersebut, jelas bisa mensejahterakan penduduk Prabumulih yang berjumlah sekira 195 ribu jiwa lebih.