https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Refleksi HUT Kota Prabumulih ke-22, Jaga Marwah Kota Migas dan Kota Nanas

Suasana agrowisata nanas di Karang Jaya, Prabumulih. Foto : IST--

"Tapi nyatanya perekonomian masyarakat Prabumulih belum terlalu mengejutkan," lanjutnya mengaku perlu adanya pengurangan belanja modal dan perbanyak program peningkatan ekonomi kerakyatan oleh pemerintah.

Tak berhenti disitu saja, Prabumulih juga mempunyai kekayaan alam yang apik yakni Prabumulih dengan jargonnya sebagai kota nanas.

"Sejauh ini saya belum melihat produk makanan dan minuman berbasis nanas asal kota Prabumulih di minimarket. Harusnya itu bisa dikembangkan," sebutnya.

Menurutnya, potensi wisata nanas bisa dikembangkan dimana saat ini Prabumulih sudah memiliki agrowisata yang perlu dipertahankan dan dikembangkan lebih baik lagi. "Yang serius dan jangan main-main," tegasnya.

Wisata tidak hanya untuk healing, tapi agrowisata nanas juga bisa sebagai tujuan menambah ilmu pengetahuan, studi banding dan wisata edukasi anak-anak sekolah.

Serat daun nanas yang sudah dikembangkan saat ini, juga merupakan salah satu upaya membentuk produk unggulan dan nilai tambah dari buah nanas itu sendiri. Sehingga adanya pengelolaan dari hulu ke hilir yang bisa berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.

Terpenting, dia juga menyarankan supaya pengelolaan keuangan daerah benar-benar dikelola dengan baik. Perkecil belanja modal, perbanyak program kerakyatan yang menyentuh langsung masyarakat maka akan terciptalah kesejahteraan masyarakat.

"Tiga hal itu paling tidak bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Namun untuk perubahan, tidak serta merta langsung terjadi karena butuh effort dari semua pihak terkait," tegasnya.

Dalam kesempatan itu pula, Yan memberikan saran kepada Pemkot Prabumulih supaya Pasar Tradisional Modern (PTM) Prabumulih yang kerap semrawut dan berada di pinggir jalan, untuk direlokasi ke tempat yang lebih layak dan mempercantik kota Prabumulih.

Mengingat, saat ini sudah jarang ditemui pasar di pinggir jalan utama, apalagi dengan penataan yang kurang "cantik".

Soal pendidikan, pengamat ekonomi Sumsel yang sudah melanglang buana itu juga berharap lembaga pendidikan di Prabumulih diperbanyak.

Bila perlu, adanya Universitas di Prabumulih yang berada di bawah naungan Pemkot Prabumulih langsung sehingga anak "orang kaya" di Prabumulih pun tidak lagi mencari pendidikan ke luar kota dan cukup sekolah di Prabumulih.

"Dengan demikian, jika pendidikannya sudah banyak akan terciptalah Badan Riset di Prabumulih dimana ending nya akan memikirkan bagaimana peningkatan produk Prabumulih supaya berkualitas," tukasnya berpesan siapapun pemimpin Prabumulih kedepan, diharapkan bisa merapikan kota. 

Ditambahkan Pengamat Kebijakan Publik Sumsel, MA Thamrin mengatakan, perhatian hendaknya terutama diarahkan pada final touch (sentuhan akhir) beberapa jaringan infrastruktur seperti jalan, jalan layang, dan lain-lain yang baru saja selesai pembangunannya.

"Berikut nya saatnya Pemkot merapikan dan mempercantik sisi-sisi infrastruktur sehingga kota Prabumulih makin elok dan nyaman," ujarnya, Minggu (15/10).

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan