MUARA ENIM, SUMATERAEKSPRES.ID – Polres Muara Enim menggelar rapat kesiapan ketahanan pangan. Melibatkan jajaran Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (TPHP) dan Dinas Perkebunan. Dilaksanakan di ruang rapat Kapolres Muara Enim, Selasa (7/1).

Rapat dipimpin Wakapolres Muara Enim, Kompol Roy Aprian Tambunan SP SIK itu dihadiri Kepala Dinas TPHP Muara Enim, Ulil Amri SP MM. Lalu, Kepala Dinas Perkebunan Muara Enim, Holika SSos MSi, Kabid Holtikultura Atiek, dan Pejabat Utama (PJU) Polres Muara Enim serta Staf bidang ketahanan pangan,  Yunia Chandra SP

“Dalam rapat ini kami menekankan pentingnya pemanfaatan lahan perkebunan untuk penanaman tumpang sari," ujar Wakapolres Muara Enim, Kompol Roy Aprian Tambunan. Lahan itu untuk mendukung penanaman jagung serentak di Kabupaten Muara Enim.

Menurut Wakapolrs, penanaman dengan sistem tumpang sari pada lahan perkebunan merupakan langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas pangan tanpa mengurangi fungsi utama lahan perkebunan. "Kolaborasi ini wujud nyata komitmen bersama dalam mendukung ketahanan pangan," terangnya.

BACA JUGA:Warga Prabumulih Berburu Jagung Segar Langsung dari Kebun

BACA JUGA:Panen Jagung Jelang Tahun Baru, Pastikan Keberlanjutan Kebutuhan Pangan

Kepala Dinas TPHP Muara Enim Ulil Amri, menegaskan dukungan penuh terhadap program tersebut. "Kami merencanakan realisasi program tumpang sari seluas 500 hektare sebagai bentuk kontribusi nyata dalam meningkatkan produksi pangan di wilayah Muara Enim" bebernya.

Kepala Dinas Perkebunan Muara Enim, Holika, menyampaikan kesiapan pihaknya mendukung program ini. "Hasil dari program tumpang sari nantinya akan dikembalikan kepada pihak perusahaan/perkebunan, sehingga memberikan manfaat bagi semua pihak," tukasnya. 

Langkah ini diharapkan mampu memberikan dampak positif dalam mewujudkan swasembada pangan di tengah tantangan yang ada. Polres Muara Enim dan seluruh pihak yang terlibat optimis program ini akan berjalan dengan baik dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Kabupaten Muara Enim.