LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID - Ibu rumah tangga yang ditikam suaminya lantaran diduga tak berikan uang untuk main judi slot, Tesi Desmanita (26), mengalami kelumpuhan dari pinggang ke bawah. Namun untuk operasi lanjutan yang biasanya cukup besar, dia tidak memiliki biaya.
Kondisinya stabil, namun lemah. Masih dirawat di RS AR Bunda Kota Lubuklinggau. “Tapi (pinggang) ke bawah, kaki dalam keadaan lumpuh. Belum bisa apa-apa," tutur M Taib, ayah Tesi, saat ditemui Rabu (25/12).
Tikaman suaminya, Rangga Saputra (33), membuat pisau menancap di pinggang belakang Tesi. Dia telah menjalani operasi, pascakejadian Minggu pagi (22/12). Kejadiannya di dapur rumah mereka, Desa Maur Baru, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara.
“Menurut dokter urat saraf (Tesi) putus, sehingga harus dioperasi ulang. Untuk operasi yang akan datang, dana yang diperlukan sebesar Rp40 juta. Diminta DP 50 persen, sebelum operasi,” beber Taib.
Taib hanya ingin anaknya sembuh seperti semula. Tidak ada tuntutan apapun kepada Rangga, yang sudah ditahan polisi. Namun karena memerlukan uang banyak untuk kekurangan biaya operasi, maka Taib akan meminta pertanggungjawaban kepada orang tua Rangga.
BACA JUGA:Imunisasi Polio: Langkah Penting Melindungi Anak dari Kelumpuhan dan Kematian!
BACA JUGA:Polio Bisa Picu Kelumpuhan Anak, Awas Termasuk Penyakit Menular !
Sebab orang tua Rangga atau besannya itu, pernah mengatakan akan bertanggung jawab atas peristiwa yang terjadi ini. “Untuk motifnya saya tidak tahu. Karena saya di Palembang, anak saya di Muratara,” terang Taib.
Tesi kini menghadapi tantangan besar dalam proses pemulihan. Keluarganya juga sedang melakukan penggalangan dana untuk biaya pengobatan Tesi.
Sementara Tesi yang masih tergolek lemah, menuturkan cerita yang beredar tidak sepenuhnya benar. Seperti pengakuan suaminya, Rangga yang marah karena kehabisan uang main judi slot. Ketika istrinya tidak memberi uang, dia jadi marah.
"Sebenarnya itu tidak benar, 20 persen ceritanya yang benar,” kata Tesi. Menurutnya, pagi itu Rangga meminta kupaskan buah mangga. Sementara Tesi bersama anaknya, sedang mengupas buah apel.
Kemudian mengambil kerupuk di dapur, lalu duduk di kursi depan. Setelah makan kerupuk, Rangga ke dapur lagi. “Langsung memukul rahang saya, dan membenturkan kepala saya ke lantai,” kenangnya.
BACA JUGA:Begal Sadis Dilumpuhkan Polisi di Muratara
BACA JUGA:Tega! Lamudin Hamili Anak Tiri Disabilitas Kedua Kaki Lumpuh, Begini Terungkapnya
Baru Rangga mengambil pisau, menikamkannya pisau ke bagian belakang tubuh Tesi. Pisau itu menancap, sampai gagangnya lepas. Setelah itu Tesi tidak tahu lagi, sempat pingsan sekitar 30 menit.