3. Asma persisten sedang: gejalanya timbul setiap hari sehingga terkadang memerlukan obat bronkodilator yang berfungsi untuk mengurangi keluhan.
4. Asma persisten berat: gejala yang terjadi terus-menerus sampai mengganggu aktivitas. Kondisi ini memerlukan perhatian khusus dari dokter.
3. Menggunakan obat obatan yang tepat
Pembagian ini digunakan untuk memilih obat dan perencanaan pengobatan.
Dengan kepatuhan dan obat yang tepat diharapkan derajat asma dapat menjadi lebih ringan dan jumlah obat yang digunakan berkurang.
BACA JUGA:Maknai Hari Kesehatan Nasional, Crivisaya Ganjar Gelar Fun Futsal Bersama Generasi Muda
BACA JUGA:Cuma untuk Membersihkan dan Menjaga Kesehatan Gigi?, Klasik!!!. Ini 5 Kegunaan Lain Pasta Gigi
Bila pengobatan tidak tepat dan pasien tidak patuh derajat asma akan menjadi lebih berat.
Berdasarkan mekanisme tersebut pemberian obat asma terdiri dari obat controller ( obat pengontrol asma) dan obat reliefer (obat pelega napas).
Obat pengontrol asma yaitu obat anti inflamasi dan diberikan dalam waktu yang panjang dan dosisnya diturunkan secara bertahap.
Obat pelega napas digunakan untuk melegakan jalan napas.
BACA JUGA:Rahasia Kesehatan dan Umur Panjang
BACA JUGA:Awas, Pura-Pura Bahagia Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental
4. Menghindari faktor pencetus
Pasien asma sebaiknya mengenal apa yang menjadi faktor pencetus terjadinya asma serangan.