MLM Bakal Jadi Medan Pertempuran Politik yang Seru, Begini Alasannya

Minggu 19 Nov 2023 - 16:38 WIB
Reporter : Zulkarnain
Editor : Rian Sumeks

MLM, SUMATERAEKSPRES.ID - Menuju masa kampanye pada 28 November 2023, tiga wilayah di Provinsi Sumsel, yakni Musi Rawas-Lubuklinggau dan Muratara (MLM), bersiap menjadi medan pertempuran politik nasional.

Beberapa faktor mempengaruhi dinamika ini, mulai dari keberlimpahan tokoh politik di wilayah MLM.

Perkembangan komunitas Guyub yang pesat, hingga menjadi barometer politik di Provinsi Sumsel.

Dikenal sebagai Musi Raya, wilayah MLM di Provinsi Sumsel didominasi oleh suku Musi yang mendiami sepanjang aliran Sungai Musi dan anak sungainya seperti Lakitan, Kelingi, Rupit, dan Rawas.

Sukari, seorang tokoh pemuda di wilayah MLM, menyoroti perkembangan signifikan dan daya saing politik MLM dibanding wilayah lain di Provinsi Sumsel.

BACA JUGA:Politik Santuy dan Santun, Cara Prabowo-Gibran Menarik Simpati Anak Muda

BACA JUGA:Ganjar-Anies Safari Politik, Prabowo Resmikan RS

Banyak tokoh politik lokal dari MLM, seperti Fauzi Amroh, Siti Nuriska, Ridwan Mukti, dan nama-nama populer lainnya, kini terlibat aktif di politik nasional.

Kunjungan tokoh politik nasional ke MLM, seperti Ganjar, Anies, dan kabar Prabowo, meski jumlah pemilih di tiga wilayah ini relatif lebih sedikit dibandingkan daerah lain di Provinsi Sumsel, menciptakan nuansa perpolitikan nasional yang kental.

Sukari menunjukkan perbedaan situasi ini dengan dinamika politik di Pulau Jawa, di mana calon presiden dan wakil presiden lebih sering berkunjung ke daerah-daerah potensial seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

Ia menegaskan bahwa wilayah MLM sering dikunjungi tokoh politik nasional karena banyak tokoh lokal yang aktif di tingkat pusat dan masyarakat MLM dianggap sudah melek politik.

BACA JUGA:Hindari Politik Uang dan Kampanye Hitam

BACA JUGA:Beredar Draft Reshuffle Kabinet Rabu (25/10), Isinya Lawan Politik Pilpres Gibran. Benarkah?

Sukari juga menyoroti basis komunitas sebagai sasaran tokoh politik nasional dalam meraih dukungan, mengingat keberagaman komunitas di MLM seperti Melayu, Bali, Jatim, Jateng, Jabar, Pujasuma, Padang, dan lainnya.

Situasi ini menjadi peluang bagi warga MLM untuk memanfaatkannya, seperti mendapatkan kontrak politik dengan tokoh tertentu dan mendapatkan dampak positif lainnya dari ajang demokrasi nasional.

Kategori :