Dari Polres Ogan Ilir 93 personel, Polres Muba 144, Polres Mura 29, Polres OKI 265, Polres Banyuasin 33, sehingga totalnya 564 personel.
Kemudian dilakukan penebalan atau penambahan personel. Pada 13 September- 12 Oktober sebanyak 325 personel. Dari 19 September-12 Oktober 132 personel lagi. Kemudian, 3-12 Oktober 89 personel.
Penebalan pada 4-12 Oktober 2023, sejumlah 133 personel. Pada 13-26 Oktober 63 personel.
Lanjut 27 Oktober-3 November berjumlah 63 personel. Lalu 31 Oktober - 13 November sebanyak 58 personel. “Jadi sampai saat ini, sudah 1.427 personel,” paparnya.
BACA JUGA:Sudah Diguyur Hujan, Karhutla Masih Ssja Ada di Kabupaten Ini. Ternyata Ini Penyebabnya !
Hari Novianto dari Ditjen Gakkum Kementerian LHK, mengakui pihaknya juga ditugaskan pimpinannya untuk membantu pemadaman karhutla di daerah OKI dan sekitarnya.
“Ketika sudah menjadi tanggap darurat, semua elemen KLHK bersama-sama, lintas eselon,” terangnya.
Dari Ditjen Gakkum, membantu Manggala Agni yang berada di bawah naungan Ditjen PPI (Pengendalian Perubahan Iklim).
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan Polri dalam hal ini Polda Sumsel. Sudah kerahkan lebih dari 1.000 personelnya,” ucapnya.
“Tanpa Polri, ini mustahil kami dapat mengatasinya atau mengeliminir karhutla ini. Mungkin Manggala Agni tidak akan bisa tanpa dukungan Polri, TNI, BNPB, BPBD, relawan-relawan masyarakat peduli api,” tambahnya.
Menurutnya, kebakaran ini sudah menjadi sesuatu perlu diantisipasi. Terutama di areal gambut. “OKI ini areal gambutnya sangat luas. Perlu kerja keras,” imbuhnya.
Sebagai yang diberi amanat penanganan karhutla ini, Ditjen Gakkum KLHK memberikan efek jera juga dari kebakaran yang terjadi.
“Bukan hanya sekadar memadamkan, tapi juga cari tahu apa penyebabnya, dan siapa yang bertanggung jawab,” jelasnya.
Ditjen Gakkum KLHK sudah melakukan penyegelan di 16 korporasi, yang diduga ada kelalaian dalam hal penanganan karhutla.
Karena korporasi memiliki kewajiban, dalam hal ini penanganan maupun pencegahan karhutla.