Tingkatkan Kualitas Pengabdian Perguruan Tinggi, Coaching Clinic untuk Para Dosen dan Peneliti

COACHING CLINIC : Kepala LLDIKTI Wilayah II, Prof Iskhaq Iskandar MSc menyambut narasumber dan para peserta Coaching Clinic Penulisan Proposal Pengabdian ke Masyarakat.-foto: neni/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam upaya meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi, LLDikti Wilayah II menggelar Coaching Clinic Penulisan Proposal Pengabdian kepada Masyarakat. Kegiatan yang berlangsung di Universitas PGRI Palembang ini diikuti 75 dosen dan peneliti dari berbagai perguruan tinggi di Sumsel.
Kepala LLDIKTI Wilayah II, Prof Iskhaq Iskandar MSc mengatakan kegiatan ini bertujuan memberikan pendampingan dalam penyusunan proposal pengabdian kepada masyarakat agar lebih kompetitif dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. "Peserta dibagi tiga kelompok, masing-masing didampingi narasumber berpengalaman, yaitu Prof Dr Ir H Irwan Bizzy MT, Slamet Widodo MKom, dan Dr Ir Satria Jaya Priatna MS," terangnya.
Ia mengatakan pemerintah saat ini tengah melakukan efisiensi anggaran sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja. Namun, kabar gembiranya efisiensi ini tak berdampak pada kuota Kartu Indonesia Pintar (KIP), sertifikasi dosen (Serdos), dan gaji dosen.
Prof Iskhaq menegaskan lewat kegiatan ini perguruan tinggi diharapkan semakin aktif berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan inovasi. "Hal ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, yang mencakup tiga fokus utama bagi perguruan tinggi. Pertama berpartisipasi dalam ketahanan pangan, pertumbuhan ekonomi hijau, dan penguatan ekonomi kreatif. Kedua mendukung hilirisasi dan industrilisasi. Ketiga memperkuat pembangunan SDM, sains dan teknologi," terangnya.
BACA JUGA:Universitas Jambi dan UMT Bersinergi dalam Pengabdian Masyarakat dan Penelitian Internasional
BACA JUGA:Cicilia Eny Sulistyandari, ASN OKU Timur, Terima Penghargaan Kalpataru untuk Pengabdian Lingkungan
Dijelaskan, sebagai langkah nyata Prof Iskhaq meminta para peserta melakukan submit proposal mereka sebagai bukti pengabdian. “Batas waktu pengajuan ditetapkan hingga 7 April 2025, dan bagi yang tidak mengajukan, LLDikti akan mengirimkan surat kepada rektor masing-masing sebagai bahan evaluasi kegiatan selanjutnya.” Kata Prof Iskhaq.
Salah satu peserta, Indah Sari dari Universitas Ahmad Dahlan menyambut baik kegiatan ini. “Coaching Clinic ini sangat bermanfaat karena memberi wawasan dan tips penyusunan proposal. Saat ini saya sedang menyusun proposal pemberdayaan masyarakat berbasis teknologi laboratorium medis, dengan fokus pada toxicology seperti keracunan makanan,” ujarnya.
Salah satu narasumber, Dr Ir Satria Jaya Priatna MS mengapresiasi langkah LLDIKTI mengadakan coaching clinic, melihat antusias dan respon para kademisi yang hadir sebagai peserta. “Banyak pertanyaan dari peserta yang akan membantu mereka dalam penyusunan proposal,” jelas Dr Satria. Dia berharap para dosen dan peneliti di lingkungan LLDIKTI Wilayah II semakin siap dan terbiasa membuat proposal pengabdian yang berkualitas.