Digitalisasi tak Bisa Dipisahkan

Abdul Mu’ti--
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Pusat Sumber Belajar (PSB) Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi yang diresmikan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) menjadi inovasi dan pengembangan pendidikan serta wadah ideal bagi mahasiswa mengeksplorasi potensi mereka.
Dilengkapi ruang multimedia interaktif, mahasiswa bisa mengembangkan keterampilan mengajar melalui simulasi dan praktik langsung, dengan harapan ide kreatif dapat diwujudkan menjadi media belajar yang inovatif.
BACA JUGA:Beradu Skill Kepramukaan dan Keagamaan
BACA JUGA:Bahasa Isyarat Jadi Komunikasi Esensial, Bentuk Generasi yang Lebih Peka
Mendikdasmen, Abdul Mu’ti menyoroti proses digitalisasi yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan, terutama di dunia pendidikan.
“Kita sedang berada di era big data dictatorship. Jika tidak mengusai data maka kita akan ketinggalan. Banyak hal yang kita pelajari tidak lagi relevan karena dunia berubah dengan sangat cepat. Sehingga tidak mungkin kita memisahkan digitalisasi dengan pekerjaan kita,” ujarnya.
Sebagai jawaban menyeimbangkan langkah menghadapi dunia yang bergerak cepat, perlu adanya peningkatan kualitas SDM bagi para pengajar di bidang teknologi.
“Karena itu guru harus meningkat keahliannya, tidak bisa guru seperti yang dulu. Empat kompetensi guru seperti kompetensi akademik, sosial, pedagogik, dan moral menurut saya harus ditambah, tidak sekedar kemampuan untuk bagaimana mengajarkan pokok bahasan, tapi juga bagaimana bisa menguasai berbagai macam strategi,” tegas Menteri Mu’ti.
Menteri Mu’ti menyambut baik hadirnya PSB dalam upaya peningkatan kapasitas guru sehingga kompetensi pedagogik pada guru tak hanya terbatas pada kemampuan menggunakan media, juga menciptakan media.
Menurutnya, media pembelajaran yang baik adalah media yang dibuat sendiri oleh guru dan merupakan media pembelajaran yang aktual dan interaktif sehingga memungkinkan guru untuk bisa berinteraksi dengan murid secara nyata.
Namun, terlepas dari kecanggihan teknologi yang mampu dihadirkan dalam pembelajaran, Menteri Mu’ti juga menekankan pentingnya guru untuk hadir dan aktif dalam setiap proses belajar para muridnya.
BACA JUGA:Wacana Terapkan Ijazah Elektronik, Untuk Efisiensi dan Keamanan, Sekolah Bisa Cetak Sendiri
BACA JUGA:Susun Skema Bantuan untuk Guru Honorer, Rp300 Ribu-Rp500 Ribu per Bulan
Menurutnya, jika di dalam suatu pembelajaran berbasis teknologi tidak ada kegiatan yang bisa meringkas kegiatan yang telah dipelajari dan hanya mengikuti saja dari layar, tentu hasil belajarnya tidak akan efektif.