https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Bahasa Isyarat Jadi Komunikasi Esensial, Bentuk Generasi yang Lebih Peka

PELATIHAN : Mahasiswa Universitas Bina Darma mengikuti pelatihan bahasa isyarat yang digelar kampus, kemarin. Kegiatan ini mengambil tema “Mewujudkan Komunikasi Inklusif melalui Pendidikan dan Pelatihan Bahasa Isyarat”.-foto: neni/sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Universitas Bina Darma melalui Program Studi Ilmu Komunikasi resmi membuka Pelatihan Bahasa Isyarat dengan tema “Mewujudkan Komunikasi Inklusif melalui Pendidikan dan Pelatihan Bahasa Isyarat”. Kegiatan ini ditujukan untuk mahasiswa aktif minimal semester 5.

Rektor Universitas Bina Darma, Prof Dr Sunda Ariana MPd MM menekankan pentingnya penguasaan bahasa isyarat sebagai keterampilan komunikasi inklusif di era modern. 

“Saya mengapresiasi inisiatif Program Studi Ilmu Komunikasi yang menghadirkan program ini. Kemampuan berkomunikasi tak hanya sebatas kata-kata, juga harus mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk teman-teman tuli. Kami berharap program ini bisa membentuk generasi komunikator yang lebih peka, inklusif, dan siap menghadapi tantangan global,” ujarnya. 

Dikatakan, pelatihan ini menghadirkan pelatih profesional dari Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Sumatera Selatan, yang akan membekali peserta dengan keterampilan bahasa isyarat dasar serta pemahaman tentang budaya tuli. Kehadiran Gerkatin diharapkan mampu memberikan perspektif nyata dan pengalaman langsung dalam memahami pentingnya komunikasi yang inklusif. 

BACA JUGA:Rasain, Kepergok Potong Kabel Grounding Tower Telekomunikasi, Dua Warga Prabumulih Dicokok Polisi, Ini Barang

BACA JUGA:Nostalgia Flexi: Mengingat Kembali Era Telepon Rumah Nirkabel yang Pernah Jadi Primadona Komunikasi

Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi, Dr Desy Misnawati SSos MIKom bangga melihat semangat mahasiswa dalam memperluas keterampilan mereka. “Bahasa isyarat adalah bagian dari komunikasi yang esensial, dan kami berharap kelas ini membuka lebih banyak kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat dalam komunitas yang lebih luas,” ujarnya. 

Pelatihan ini diharapkan tak hanya menjadi tambahan keterampilan, juga sebagai langkah nyata mendukung inklusivitas di lingkungan akademik dan masyarakat. "Peserta akan mendapatkan sertifikat resmi setelah menyelesaikan seluruh rangkaian pembelajaran, yang akan sangat bermanfaat untuk pengembangan karir mereka di bidang komunikasi," tandasnya. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan