Ketakutan Saitama dalam One Punch Man yang Tak Terduga

Saitama kuat dengan satu pukulan, tapi di balik kekuatannya, ada ketakutan yang tak terungkap. Apa yang sebenarnya membuat sang pahlawan khawatir? Foto:One Punch Man/Sumateraekspres.id--
SUMATERAEKSPRES.ID – Saitama, sang pahlawan utama dalam One Punch Man, dikenal dengan kekuatan luar biasa yang memungkinkan dirinya mengalahkan musuh hanya dengan satu pukulan.
Namun, meskipun memiliki kekuatan tak terbatas, Saitama juga memiliki beberapa ketakutan dan kekhawatiran yang cukup mendalam, yang jarang terlihat oleh orang lain.
BACA JUGA:Kekuatan dan Kelemahan Watchdog Man dalam Anime One Punch Man
BACA JUGA:Kekuatan Esper dalam One Punch Man Dari Telepati hingga Pengendalian Badai
Berikut adalah beberapa hal yang menjadi sumber kecemasannya.
1. Kehilangan Emosi dan Tantangan
Saitama sering merasa terjebak dalam kebosanan karena tidak ada lagi lawan yang sebanding dengan kekuatannya.
Baginya, tantangan adalah bagian penting dari kehidupan, dan dia takut kehilangan sensasi itu. Kehidupan tanpa pertempuran yang menantang membuatnya khawatir kehilangan emosi dan kegembiraan dalam hidupnya.
2. Kehilangan Kemanusiaan
Meskipun kekuatannya jauh melampaui manusia biasa, Saitama tetap ingin menjaga sisi kemanusiaannya.
Dia khawatir jika terus-menerus menggunakan kekuatan luar biasa tersebut, ia akan semakin jauh dari kehidupan manusia normal dan kehilangan rasa empati serta kepekaan terhadap orang lain.
BACA JUGA:Julukan Pahlawan Kelas S di One Punch Man, Kekuatan yang Membedakan dari Kelas A
BACA JUGA:Rencana Empty Void Ungkap Strategi Ciptakan Pasukan Kuat untuk Kalahkan God di One Punch Man
3. Kehilangan Rambut
Saitama memiliki kepala botak yang menjadi ciri khasnya. Walau tidak terlalu mempermasalahkannya, kebotakan itu merupakan dampak dari latihan fisik yang luar biasa.
Hal ini, meskipun sepele, menjadi salah satu hal yang membuat Saitama khawatir tentang perubahan fisiknya yang mungkin semakin ekstrem.
4. Kehilangan Teman
Saitama memang sering terlihat tenang dan tidak peduli, namun dia sangat menghargai teman-temannya, terutama Genos.