Stop Bakar Jerami, Jadikan Kompos Berikan Dampak Positif
JANGAN DIBAKAR: Sebaiknya petani tak lagi membakar jerami karena banyak dampak negatifnya--
SUMATERAEKSPRES.ID - Selama ini, banyak petani yang membakar jerami karena abu hasil bakaran jerami tersebut dirasa berguna untuk menyuburkan tanah. Selain itu, abu jerami juga dipercaya dapat membuat tanaman lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
Padahal menurut Balai Besar Penelitian Tanaman Padi dari Kementerian Pertanian, pendapat tersebut merupakan pendapat yang salah. Justru hasil pembakaran jerami dapat memberikan dampak yang buruk bagi tanaman. Selain itu, ada dampak-dampak lain yang juga diakibatkan oleh pembakaran jerami.
BACA JUGA:Jerami Padi Jangan Dibuang, Ini Manfaat yang Bisa Didapat
BACA JUGA:Pisahkan Gabah dengan Jerami
Jerami yang dibakar dapat menghilangkan banyak kandungan zat hara dalam tanah. Jerami memiliki kandungan unsur hara yang cukup besar. Dobermann dan Fairhurst, dua peneliti yang pernah melakukan riset tentang jerami, mengatakan jerami mengandung 0,5 – 0,8% N, 0,07 – 0,12 P2O5, 1,2 – 1,7% K2O dan 4 – 7% Si.
Oleh karena itu, jika jerami dijadikan sebagai kompos, ia akan memperbaiki sifat-sifat tanah, baik fisik, kimia, dan biologi tanah. Sebaliknya, jika jerami dibakar, tingkat absorpsi hara tanah dan kadar K akan semakin meningkat. Hal ini tidak baik bagi tanah dan akan menurunkan produktivitas tanaman.
Selama ini, banyak petani di Indonesia yang berpikiran bahwa abu yang dihasilkan dari pembakaran jerami dapat membuat tanaman terhindar dari hama dan penyakit.
Nyatanya, pemikiran ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di lapangan.
Hal ini disebabkan karena tidak ada keseimbangan dalam tanah, abu jerami sama sekali tidak menyebabkan adanya penambahan unsur hara Kalium ke tanah yang menyebabkan tanaman malah mudah terkena hama dan penyakit.
BACA JUGA:Ini Dia Tips Dosis Pupuk yang Tepat, Petani Wajib Tahu
BACA JUGA:Pj Bupati OKI Tanam Seribu Pohon, Ajak Warga OKI Tidak Buang Sampah Sembarangan
Oleh karena itu, sebagai manusia yang mencintai alam dan ingin bumi kita tetap lestari, sebaiknya hindarilah aktivitas-aktivitas pembakaran, termasuk pembakaran jerami.
Bumi sudah sangat berjasa karena ia memberikan sumber daya alam yang dapat kita manfaatkan untuk kehidupan
Untuk mengurangi sampah plastik, selain dibakar, ada cara lain yang dapat kita lakukan, misalnya 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Cara ini memang lebih ramah lingkungan. Hal yang sama dapat dilakukan dalam pengelolaan jerami.
Selain dibakar, kita dapat mengurangi jerami dengan memanfaatkannya sebagai kompos organik. Banyak petani yang sudah membuktikan bahwa pemberian kompos jerami pada tanaman mampu meningkatkan hasil panen. Hal ini dikarenakan kompok jerami dapat menambah hara pada tanah.
BACA JUGA:Bikin Kompos dari Limbah, inovasi KWT Prabumulih Timur