Menyiram Tanaman Ternyata Ada Ilmunya, Mau Tahu Yuk Simak Penjelasannya
MENYIRAM TANAMAN: Meski sepele ternyata menyiram tanaman ada cara dan waktunya--
Kedua, menyirami sekaligus memungkinkan air lebih mudah memercikan alirannya dari daun ke daun atau tanah ke daun, yang dikhawatirkan dapat menginfeksi penyakit bila ada tanaman yang bermasalah.
Oleh karena itu, kita perlu menyirami dengan lambat dan lembut dari zona akar. Memberikan penyiraman yang stabil ke arah akar tanaman juga akan memudahkan tanaman menyerap air.
3. Terlalu sering menyiram tanaman
Kesalahan selanjutnya adalah seringnya menyirami tanaman. Kebanyakan orang menyirami tanaman dilakukan saat pagi dan sore hari, padahal tidak semua tanaman membutuhkan itu.
Satu-satunya waktu penyiraman yang dilakukan setiap hari adalah saat tanaman masih muda atau bibit muda pertama kali masuk ke tanah. Ini pun dilakukan selama 5-7 hari pertama saja. Setelah itu, penyiraman dilakukan sesuai dengan kondisi jenis tanaman dan tanah.
Terlalu sering menyirami tanaman juga akan menyebabkan kelebihan air dalam tanah. Ini dapat menyebabkan penyakit akar, seperti busuk akar atau jamur pada tanaman.
4. Menyirami daun tanaman
BACA JUGA:Daun Genjer Bisa jadi Pilihan Untuk Diet, Kok Bisa? Ini Alasannya
BACA JUGA:7 Manfaat Daun Jambu Monyet untuk Kesehatan, Salah Satunya Bisa Mengatasi Sariawan
Menyiram dari atas tentu akan membuat permukaan atas daun menjadi basah. Ini berpotensi meningkatkan risiko penyakit. Daun yang basah sering kali rentan terhadap infeksi jamur. Selain itu, di cuaca yang panas, akan membuat daun dan kelopak bunga lainnya menjadi hangus dan tampak kering.
Maka, ada baiknya kita mulai menyiram dari bawah tanah dan menjaga daun dari tetesan air.
5. Menyirami tanaman setelah pemupukan
Pernahkah menyiram tanaman setelah memberi pupuk? Jika tanaman itu merupakan tanaman dalam pot, jangan sirami setelah selesai memberi pupuk. Air dari hasil penyiraman tentu akan menghanyutkan kandungan nutrisi dari dalam pupuk dan keluar dari lubang-lubang drainase. Padahal, tanaman belum cukup menyerapnya. (*)