Tak Hanya Serunting Sakti, Sumsel Juga Punya Bujang Kurap dan Bujang Juaro, Bagaimana Kisahnya?

Ilustrasi artikel kisah kesaktian Serunting Sakti, Bujang Kurap, dan Bujang Juaro sebagai cerita legenda yang terus hidup di Sumsel. -Foto: Zulkarnain/Sumateraekspres.id-

Bujang kurap merupakan orang yang memiliki kesaktian tingkat tinggi, dan menantang seluruh warga karang panggung untuk mencabut tongkat kayu yang dia tancapkan ke tanah.

BACA JUGA:Danau Rayo Mitos dari Kutukan Bujang Kurap yang Sakit Hati

Ternyata seluruh warga karang panggung yang mencobanya gagal dan tak sanggup menuhi tantangan itu.

Karena semua yang mencoba gagal, sehingga bujang kurap mencabut tongkatnya dengan mudah, lalu munculah semburan mata air diiringi, suara petir menggelegar dengan angin kencang disertai langit yang mendadak gelap.

Hujan deras melanda desa karang panggung, mengakibatkan banjir air bah.

Semua warga yang berada di desa itu tenggelam, kecuali seorang nenek tua renta yang selamat karena sempat berbuat baik dan tidak menganggap bujang Kurap sebagai hal yang menistakan.

Desa itu Tenggelam dan disulap menjadi danau Raya, di kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara.

BACA JUGA:Suku Ini Klaim Keturunan Langsung Tokoh Legenda Bujang Kurap

Bujang Juaro

Legenda bujang juaro tak kalah populernya dengan legenda bujang kurap, di wilayah Provinsi Sumsel.

Legenda ini banyak di klaim muncul dari, beragam wilayah.

Mulai kota Lubuklinggau, Bengkulu Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Muara Enim, hingga ke Provinsi lainnya, seperti Riau, Dan Aceh.

Bujang juaro diklaim sebagai tokoh yang sama dengan tokoh lagenda Serunting sakti atau si Pahit lidah.

Bujang juaro menceritakan versi serunting sakti versi usia muda, yang selalu mengapit ayam jago aduan setiap keluar rumah.

BACA JUGA:Gua Napalicin, Warisan Zaman Purba Berbalut Legenda Si Pahit Lidah

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan