Tak Hanya Serunting Sakti, Sumsel Juga Punya Bujang Kurap dan Bujang Juaro, Bagaimana Kisahnya?

Ilustrasi artikel kisah kesaktian Serunting Sakti, Bujang Kurap, dan Bujang Juaro sebagai cerita legenda yang terus hidup di Sumsel. -Foto: Zulkarnain/Sumateraekspres.id-

Terlepas dari beragam mitos dan lagenda yang berkembang di masyarakat. Rozali salah satu tokoh adat di kabupaten Muratara, menyimpulkan.

Jika semua lagenda yang hidup di masyarakat Sumsel, merupakan duplikasi dari insinden dan fakta sejarah yang memang benar pernah terjadi di masa lampau.

Namun narasi dan diksi yang berkembang dari fakta fakta sejarah itu, telah mengalami gradiasi. Dan di padukan dengan konsep tatanan lokal dan cerita lokal yang berkembang di masyarakat. 

BACA JUGA:Daya Tarik Tiga Keris Pusaka Berusia 350 Tahun di Batu Urip, Begini Komentar Kolektor Tosan Aji

"Seperti cerita tokoh sakti dan banjir air bah, itu sebenarnya konsep sejarah yang diduplikat dari kitab kitab samawi yang menjelaskan sejarah nabi Nuh. Dan konsep, manusia di kutuk menjadi batu merupakan konsep dari sejarah kaum sodom, kaumnya nabi lut," ujarnya.

Menurutnya, konsep dengan narasi yang sama seperti banjir bah dan kaum yang dikutuk menjadi batu. Tidak hanya populer di Sumatera Selatan.

Namun juga berkembang di daerah lainya dengan konsep serupa, namun dengan diksi dan narasi kearifan lokal yang berbeda beda di tiap wilayah.

"Tujuan dari cerita itu, kesimpulannya tetap sama. Agar masyarakat ingat tuhan dan tetap beprilaku baik, tidak sombong dan menjaga moral serta etika," tutupnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan