Sekamar Maksimal 4 Pasien, 2025, Target 100 Persen Rumah Sakit Terapkan KRIS
dr Siti Khalimah SpKJ MARS Dirut RSMH Palembang--
Ia mencontohkan untuk tempat tidur. Selama ini, pada ruang rawat inap kelas I memiliki kapasitas 1-2 orang per kamar. Di kelas II berkapasitas 3-5 orang per kamar, dan kelas III 4-6 orang per kamar.
Nah, dengan KRIS, ruang rawat inap maksimal 4 tempat tidur, kamar mandi di setiap ruang rawat inap, dan suhu ruangan 20-26 derajat celsius.
Penghapusan kelas layanan 1, 2 dan 3 serta menggantikannya dengan KRIS merupakan upaya pemerintah meningkatkan pelayanan bagi peserta BPJS Kesehatan.
“Jadi, targetnya 100 persen menerapkan KRIS pada 2025,” jelasnya. Dengan diterapkannya KRIS, maka kelas 1, 2, 3 disamaratakan menjadi satu kelas. Bagaimana kesiapan RS di daerah?
Direktur Utama RSUP dr Mohammad Hoesin (RSMH) dr Siti Khalimah SpKJ MARS mengatakan, pihaknya siap mengikuti aturan.
Tahun depan (2024), RSMH akan membangun gedung untung ruangan KRIS (kelas rawat inap standar). “Sembilan lantai, akan memuat 504 tempat tidur tanpa kelas,” jelasnya. Sesuai standar KRIS, maka kamar di gedung rawat inap yang akan dibangun itu semua sama, dengan empat tempat tidur per kamar.
“Jadi tidak ada kelas 1, 2, 3 di gedung ini. Semua sama," beber dr Khalimah. Dengan begitu, bila aturan tanpa kelas diberlakukan, RSMH sudah siap. Tapi bila belum diberlakukan, maka gedung baru sembilan lantai itu akan kita pakai untuk pasien kelas 3 dulu.
Ditambahkan Direktur Layanan Operasional RSMH Palembang, dr Rahmadian MKM, sebagai rumah sakit tipe A, rumah sakit milik pemerintah pusat ini memang jadi rujukan dari banyak rumah sakit daerah. Dari Januari hingga Agustus 2023 saja, total pasien yang dilayani 451.378 orang. “Sekitar 86,20 persen merupakan pasien BPJS,” bebernya.
Berdasarkan inilah, RSMH menyiapkan berbagai fasilitas yang dapat memudahkan peserta JKN mendapatkan pelayanan yang nyaman, mudah, cepat dan tanpa diskriminasi. Di RSMH juga ada Loket Informasi BPJS dan POROS ( Portal QR) .
“Untuk Loket Informasi BPJS kami menyediakan dua loket. Yang melayani, dua orang dari RSMH, dan satu dari BPJS Kesehatan,” katanya.
Dengan adanya loket khusus ini, pasien dan keluarga pasien akan semakin mudah untuk mendapatkan informasi tentang BPJS Kesehatan dan memudahkan dalam menyampaikan keluhan/pengaduan tentang layanan di RSMH.
Sedangkan untuk Portal QR, telah disiapkan beberapa banner pada area yang strategis sehingga memudahkan pasien dan keluarga untuk melakukan scan QR Barcode tersebut.
Dengan penerapan Portal QR Code BPJS ini diharapkan akan mmemberikan kemudahan bagi pasien dan keluarga untuk melakukan pendaftaran secara online. Juga memilih waktu yang sesuai untuk mendapatkan pelayanan dan menyampaikan keluhan/pengaduan.
Di Kabupaten OKU, RSUD dr Ibnu Sutowo Baturaja belum mempersiapkan diri untuk menerapkan KRIS. “Kendala kita, di sini masih banyak bangunan lama dan belum spek KRIS. Kalau ini dibongkar tentu akan jadi kendala,” jelas Kabag TU RSUD dr Ibnu Sutowo Baturaja, Hadi Sukamto.
Direktur RSUD Kayuagung, dr Hj Asri Wijayanti MKes melalui Kabid Pelayanan Medik dr Hj Lubna MKes mengatakan, pihaknya masih menerapkan kelas 1, 2, dan 3 karena dari BPJS Kesehatan belum menghapus kelas kepesertaan.