Sering Kosong, Harga LPG 3 Kg di Sumsel Melambung, Nikho: Pertamina Terus Melakukan Pemantauan

Minggu 29 Dec 2024 - 22:17 WIB
Reporter : tim
Editor : Edi Sumeks

BACA JUGA:Tambah Pasokan LPG Jelang Idul Adha, Ke Lembaga-Lembaga Penyalur

Dibandingkan HET yang hana Rp18.000/tabung, jelas harga di eceran sudah tidak lagi wajar.  Rustam seorang warga Kelurahan Gunung Gajah Kecamatan Lahat membenarkan harga LPG 3 kg yang biasa dia beli mencapai Rp25.000/tabung. 

Pihak berwenang diharapkan segera mengambil langkah untuk memperbaiki distribusi dan menjaga stabilitas harga gas melon agar dapat dijangkau semua lapisan masyarakat.

Di Muara Enim, warga mengeluh karena hanya bisa beli 1 tabung gas melon menggunakan KTP dan KK. “Cuma bisa digunakan setiap kali gas sampai di agen, misal sebulan 2 kali, berarti cuma dapat 2 tabung," ujar Fitri, warga Muara Enim.

Sedangkan kebutuhan dalam sebulan, lebih dari 2 tabung. Apalagi, dia berjualan gorengan. “Kami usaha kecil, kalau mau pakai gas pink yang non subsidi, kami tidak sanggup," bebernya. 

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan serta Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Muara Enim, Drs Bhakti MSi mengatakan, secara umum stok LPG 3 Kg di Kabupaten Muara Enim tidaklah kurang. "Jumlah kuota yang didapat saat ini cukup memenuhi kebutuhan masyarakat," bebernya.. 

Ada pun kuota LPG 3 kg untuk Muara Enim tahun 2024 ini sebanyak 15.190 Metrik Ton (MT). "Jika dibandingkan 2023 lalu, ada kenaikan sekitar 280 MT," ungkapnya. Kalau pun masih kurang, pengusulam tambahan kuota bisa saja dilakukan seperti beberapa tahun silam. 

Warga di Kabupaten Empat Lawang, terutama para ibu rumah tangga dan pedagang makanan juga dibikin pusing akibat melambungnya harga LPG 3 kg.

Di pangkalan atau agen resmi memang Rp18 ribu sesuai HET. Tapi antrian panjang dan gas melon ada 1 minggu sekali.

"Kalau di agen cepat habis, tidak kebagian. Beli harus pakai KTP yang sudah terdaftar di agen tersebut," kata Meri, salah satu pengusaha rumah makan di Tebing Tinggi. Sedangkan beli di warung eceran, harganya sekitar Rp25 ribu.

"Bukan warung kelontongan saja yang jual gas melon sekarang. Toko pulsa, warung nasi kadang jual gas juga," jelasnya. Kabid Perdagangan, Disperindag Kabupaten Empat Lawang, Ade Chandra mengklaim, kondisi gas melon masih normal, tapi konsumsi yang tinggi menyebabkan kelangkaan.

"Kami dapat informasi dari agen dan pangkalan, bahwa pasokan LPG 3 kg normal. Tapi banyak pelanggan yang tidak berhak menikmati tetap pakai gas melon," cetusnya. 

Elisa, warga Desa Serigeni, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten OKI mengungkapkan, harga gas melon di warung Rp22 ribu/tabung. “Ada juga yang jual Rp23 ribu hingga Rp24 ribu/tabung. Tidak sulit belinya, karena tiap warung ada," terangnya.

Ansori penjual melon menjelaskan, pasokan LPG 3 kg tidak sulit. Stok banyak, seminggu atau 10 hari sekali masuk. “Harga jual Rp22 ribu/tabung karena beli di pangkalan sudah Rp18.300 hingga Rp20 ribu/tabung. Saya angkut pakai motor, jadi kalau jual ada tambahan biaya minyak," tutur dia.

Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan mengatakan, pembelian LPG 3 kg hanya dapat dilakukan oleh pengguna yang terdata. Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan subsidi LPG 3 kg tepat sasaran dan hanya dinikmati oleh masyarakat yang benar-benar berhak menerima.

"Pertamina terus melakukan pemantauan penyaluran LPG untuk memastikan ketersediaan pasokan serta penyaluran LPG 3 kg bersubsidi tetap aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," imbuhnya.

Kategori :