Terakhir, reses bertemu Lurah dan warga Kelurahan Tuan Kentang SU 1. Salah satu yang mengemuka dalam pertemuan itu soal banjir. “Kami harap masyarakat juga semakin sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan twrutama dialiran sungai. Hasil reses ini juga akan kita upayakan dan terus mendorong pemerintah untuk melakukan perbaikan gorong gorong serta pembuatan kolam kolam retensi," ujar Chairul.
Lurah Tuan Kentang, Santi Manora mengatakan, dia dan masyarakat sangat senang dikunjungi para anggota DPRD Sumsel. "Kami mohon bantuan dan arahan serta petunjuk untuk kemajuan kelurahan Tuan Kentang," tukasnya.
Terpisah, para anggota DPRD Sumsel dapil Sumsel 2 juga gelar reses ke tiga titik. Mereka, Hj Zaitun SH MKn (koordinator), H Nopianto SSos MM, Zulkipli Kadir, H Yansuri SE, HM Anwar Syadat SSi, Fajar Febriansyah, dan Tamtama Tanjung.
Reses pertama ke SMAN 5 Palembang. Mereka banyak mendengarkan aspirasi dari kepala sekolah, guru dan siswa. “Kami fokus pada kegiatan keagamaan untuk membentengi siswa dari pengaruh amoral. Salah satunya melalui MTW. Meski peserta MTQ di luar belum terlalu banyak, di SMAN 5 jumlahnya cukup tinggi. Kami berharap prestasi ini bisa meningkat ke jenjang nasional,” ungkapnya.
Jumlah siswa saat ini 1.167 orang, terbagi dalam 33 rombongan belajar. “Kami juga sempat diterpa isu-isu yang kurang sedap terkait PPDB. Kami butuh pengawasan yang lebih ketat untuk memastikan semua berjalan sesuai aturan,” ujar Taufik.
Apresiasi disampaikan anggota DPRD Sumsel Hj Zaitun SH MKn. “SMAN 5 menjadi titik pertama reses kami karena prestasinya di bidang MTQ. Ini sejalan dengan perjuangan kami lintas partai untuk memajukan Dapil 2 Palembang,” kata dia.
Kata Zaitun, dewan memang menyoroti pentingnya kolaborasi untuk menyelesaikan permasalahan PPDB. “Kami akan mencari solusi terbaik, termasuk evaluasi sistem zonasi jika diperlukan. Ini akan dibahas lebih lanjut dengan Dinas Pendidikan,” ujarnya.
Sementara, Wakil Ketua DPRD Sumsel yang juga anggota dapil Sumsel 2, H Nopianto Ssos MM menambahkan, pentingnya formulasi yang tepat terkait permasalahan dalam PPDB. “Kami perlu berbicara khusus dengan pihak terkait, seperti Plt Kepala Dinas Pendidikan, untuk mencari skema terbaik," katanya. Dewan Sumsel juga berkomitmen mengawal tugas budgeting, legislasi, dan pengawasan demi memastikan kualitas pendidikan yang lebih baik.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Awaluddin, yang turut hadir, menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu arahan resmi dari Kementerian Pendidikan.Ia mengungkapkan, saat ini hanya dua provinsi yang berharap sistem zonasi dihapuskan, yakni Sumatera Selatan dan Yogyakarta.
Sedangkan dalam reses ke SMAN 17 Palembang, anggota DPRD Dapil Sumsel 2 mendengar beberapa aspirasi warga sekolah itu. Kepala SMAN 17 Palembang, Puji Astuti berharap sekolah yang dipimpiannya kembali menjadi sekolah unggulan. Hanya saja perlu adanya perubahan dalam PPDB
"Nama SMAN 17 sudah dikenal di tingkat nasional. Jadi kebanggan provinsi Sumsel. Kita menjadi turun prestasinya karena zonasi. Kita harapkan anggota DPRD dapat merubah wajah SMAN 17 menjadi seperti semula," harapnya.
Puji juga berharap dukungan untuk renovasi masjid sekolah yang gubahnya hancur akibat puting beliung. Kemudian soal lapangan upacara yang banjir saat hujan. Anggota dapil Sumsel 2, Nopianto berharap ada solusi dari persoalan PPDB. Sedangkan untuk renovasi masjid sekolah, dapat membuat proposal.
Reses terakhir dapil Sumsel 2 kemarin ke kantor Kecamatan Kemuning . Ketua RT 5 di Rawa Sari, Diana, berharap banjir dapat segera diatasi. Kemudian warga penerima bantuan dikaji ulang. “Dari tahun ke tahun yang itu-itu saja. PKH, beras dan lain-lain. Kami RT yang data yang keluar itu-itu saja," katanya. (yun/kms/afi/nsw/iol)