PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Anggota DPRD Provinsi Sumsel daerah pemilihan (dapil) Sumsel 1 dan 2 mulai lakukan reses. Mereka yang dapil Sumsel 1 reses ke wilayah IB 1, IB 2, SU 1, SU 2 dan Gandus. Sedangkan dapil Sumsel 2 ke kecamatan IT 1, IT 2, IT 3, AAL, Sukarame, Kemuning, Sako, Kalidoni, dan Sematang Borang.
Ada pun dapil Sumsel 1 beranggotakan Chairul S Matdiah (koordinator), Abdullah Taufik, Romiana Hidayati, Aryuda Perdana Kusuma, Muhammad Toha dan Firmansyah Hakim. Ada empat titik reses yang mereka sambangi. Pertama. Bertemu kepala sekolah, para guru dan siswa SMA IT Bina Ilmi.
Setelah itu, bertemu dekan, para dosen, civitas akademika dan mahasiswa Fakultas Hukum Unsri di Bukit Besar. Siangnya, bertemu Camat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat IB I di kantor Kecamatan IB 1. Terakhir, bertemu dengan Lurah, tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat di Kelurahan Tuan Kentang SU 1.
Saat reses ke SMA IT Bina Ilmi, Muhammad Toha, anggota DPRD Sumsel dapil Sumsel 1 mengatakan, reses itu untuk menyerap aspirasi masyarakat. Khususnya dari kalangan pendidikan. Salah satunya guna kemajuan dunia pendidikan di Sumsel. "Apa yang disampaikan akan kita tampung dan akan segera ditindaklanjuti," ujarnya.
BACA JUGA:Reses Tahap 1 DPRD Sumsel di SMAN 5 Palembang: Dorong Pendidikan Berbasis Nilai Keagamaan
Setelah itu, reses dapil Sumsel 1 menyambangi Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (FH Unsri) di Bukit Besar. Para anggota dewan mendapat masukan terkait minimnya perhatian pemerintah tenang keberadaan warisan budaya (heritage). Banyak aset berupa bangunan bersejarah yang terancam punah di Sumsel.
Dosen FH Unsri, Raden Muhammad Ikhsan SH MH mencontohkan rumah singgah Presiden Soekarno yang pernah difungsikan sebagai bangunan SMA Veteran Palembang di Jl Merdeka persis di samping Gedung LVRI. "Rumah itu merupakan persinggahan Presiden Soekarno saat dijemput Gubernur Dr AK Gani dari pengasingannya di Padang," sebut Ikhsan.
Lalu, muncul juga bahasan soal Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang mencapai Rp7,8 juta per semester. Lalu, ketiadaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) serta permasalahan kerusakan ruas jalan yang ada di Kecamatan Gandus yang sampai kini tak juga dapat dipecahkan.
Anggota DPRD Sumsel dapil Sumsel 1, Chairul S Matdiah mengatakan, berbagai usulan dan aspirasi akan dicatat dan disampaikan dalam sidang paripurna. Selanjutnya, reses ke Kantor Kecamatan IB 1, dewan Dapil Sumsel 1 mendengar berbagai masukan dan aspirasi. Baik tentang pembangunan infrastruktur, banjir dan dana insentif untuk RT/RW maupun insentif untuk ustadz-ustadzah serta guru ngaji dan madrasah.
BACA JUGA:Feri Indratno Janji Perjuangkan Aspirasi Masyarakat Dapil II OKI dalam Reses
Camat Ilir Barat I, Alexander mengapresiasi positif kegiatan reses yang dilaksanakan di Kecamatan Ilir Barat I oleh anggota DPRD Sumsel dari dapil Sumsel I. "Kami persilakan warga yang ingin menyampaikan keluhan,pendapat dan masukan langsung kepada anggota dewan yang reses," jelasnya.
Anggota Banggar sekaligus anggota Komisi III DPRD Sumsel, Abdullah Taufik mengatakan, untuk insentif RT akan diusulkan pada 2025. “Kalau untuk 2025 mohon maaf sudah tidak bisa lagi diajukan, sebab sudah ketok palu dan APBD Sumsel sudah disetujui,” jelasnya.
Chairul S Matdiah, anggota dewan lain yang reses minta masyarakat menyampaikan semua usulan tersebut secara tertulis pada DPRD Sumsel dalam bentuk proposal. "Semuanya harus tertulis, dengan begitu bisa ditindaklanjuti. Misal persoalan banjir, setidaknya ada foto yang lokasinya tergenang, sehingga begitu kita tindaklanjuti, sesuai fakta yang ada di lapangan," pungkasnya.