Penyebab autis pada anak masih belum sepenuhnya diketahui hingga saat ini, namun penyakit autisme diyakini sebagai kondisi multifaktorial yang erat kaitannya dengan faktor genetik dan lingkungan.
Misalnya, terdapat riwayat keluarga dengan penyakit autisme, riwayat kelainan genetik (sindrom Down atau sindrom Fragile X), terlahir secara prematur dengan berat badan sangat rendah, dilahirkan dari kedua orang tua yang sudah berusia di atas 40 tahun, atau dilahirkan dari ibu yang mengonsumsi alkohol atau obat-obatan tertentu selama kehamilan.
BACA JUGA:Beri Lingkungan Positif pada Anak Autism
BACA JUGA:Mitos atau Fakta, Anak Sakit Gondongan Jadi Biru Dipoles Belau sebagai Obat
3. Mitos: Semua Anak dengan Autisme Menunjukkan Gejala yang Sama
Wajib diketahui autis adalah gangguan spektrum, artinya terdapat variasi gejala dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda pada setiap penderita autisme.
Salah satu aspek yang sering terganggu pada pengidap autisme adalah aspek komunikasi dan interaksi sosial, di mana penderita mengalami gangguan dalam berbicara dan kesulitan dalam berinteraksi.
Di samping itu, tanda lain yang sering muncul pada pengidap autisme adalah perilaku repetitif, seperti pengulangan kegiatan atau tingkah laku tertentu.
Misalnya, seorang anak dengan penyakit autisme mungkin memiliki minat yang sangat kuat, bahkan cenderung berlebihan, terhadap suatu kegiatan atau mainan tertentu.
Contih, seorang pengidap autisme yang sangat tertarik pada mainan dinosaurus, dan hanya ingin bermain dengan mainan dinosaurus itu saja.
Ada pula anak-anak dengan penyakit autisme yang sangat mengikuti rutinitas dan memiliki keterbatasan dalam hal fleksibilitas.
Mereka merasa perlu untuk melakukan aktivitas tertentu pada waktu yang sudah ditentukan, dan jika rutinitas tersebut terganggu, mereka bisa merespons dengan kecemasan atau perilaku negatif yang berlebihan.
Semua hal ini adalah contoh dari variasi gejala yang dapat terjadi pada pengidap autisme.
4. Mitos: Anak yang Tidak Suka Dipeluk Pasti Mengalami Autisme
Salah satu gejala yang biasanya muncul pada pengidap autisme adalah ketidaksukaannya terhadap sentuhan fisik, seperti pelukan.
Tapi perlu dicatat, bahwa gejala ini bukanlah satu-satunya gejala yang bisa digunakan sebagai dasar untuk mendiagnosis penyakit autisme.