SUMATERAEKSPRES.ID - Rencana pembangunan tol yang menghubungkan Prabumulih, Muara Enim, Lubuklinggau, hingga Bengkulu akan mengalami penundaan.
Hal ini diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Republik Indonesia, Ir. Dody Hanggodo, MPE, yang menjelaskan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sedang melakukan pengalihan prioritas (refocusing) menuju kemandirian pangan nasional.
"Tol ini tetap akan dilanjutkan. Namun, saat ini ada refocusing karena kita menghadapi tantangan yang berbeda setiap tahun," ujar Dody saat meninjau Bendungan Perjaya di Martapura, OKU Timur, Kamis (31/10/2024).
Menurutnya, ketahanan pangan menjadi prioritas dalam menghadapi kemungkinan situasi global yang tak terduga, termasuk ancaman krisis pangan jika terjadi konflik internasional.
BACA JUGA:Ayo, Ramaikan Jalan Sehat Bersama KPU Muara Enim, Sosialisasi Pilkada 2024 Sehat, Cerdas, Memilih
BACA JUGA:Preman Kampung Todong Juancik, Sopir Mobil Boks di Jalan Lintas Empat Lawang
Tanpa Kepastian Jadwal Lanjutan Proyek Tol
Saat ditanya mengenai jadwal lanjutan pembangunan tol Prabumulih hingga Bengkulu, Menteri PU belum memberikan kepastian, baik terkait waktu mulai pengerjaan maupun target penyelesaiannya.
Namun, ia menegaskan bahwa proyek tol ini tidak akan dihentikan. "Kita bukan negara yang kaya raya, sehingga perlu skala prioritas," jelasnya.
Menteri PU menegaskan bahwa setiap proyek yang telah dimulai, termasuk yang direncanakan pada periode pemerintahan sebelumnya, akan tetap diteruskan dengan penyesuaian tertentu.
"Kita menghadapi tantangan yang berbeda, contohnya ketika terjadi perang Ukraina-Rusia, kita mengalami kesulitan dalam mendapatkan kedelai. Ini menjadi perhatian serius dalam menentukan prioritas nasional," jelas Dody.
BACA JUGA:Dari Jalur Air ke Jalan Daratan, Sungai Manggis Berubah Jadi Lorong, Simpan Kisah Cinta Terlarang?
Dukungan Infrastruktur untuk Swasembada Pangan
Dalam kunjungannya di Bendungan Perjaya, Dody memastikan bahwa infrastruktur pendukung sektor pertanian di Sumatera Selatan dan Lampung, seperti bendungan dan jaringan irigasi, tetap berfungsi optimal.
"Kita ingin memastikan bahwa infrastruktur ini bisa terus mendukung produktivitas pertanian," katanya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya akan terus melakukan peremajaan pada fasilitas bendungan yang telah berusia lebih dari 30 tahun.