LALAN, SUMATERAEKSPRES.ID - Ada 2 ribuan hektare lahan Desa Karang Rejo, Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Sekitar 500 hektare merupakan area perkebunan kelapa, 200 hektare pekarangan, sisanya tanaman padi pasang surut dan lahan yang masih kosong alias nganggur.
Untuk memaksimalkan produktivitas tani, Pemerintah Desa Karang Rejo pun berencana memanfaatkan lahan nganggur yang ada untuk ditanami padi.
"Kami punya lahan desa seluas 10 hektare tapi masih kosong. Lahan ini akan coba kami kelola bersama masyarakat," ujar Kepala Desa Karang Rejo, Zainul didampingi Sekdes Yoyok Ekasetiawan, kemarin.
Menurutnya, rencana ini masuk dalam program ketahanan pangan yang dananya bersumber dari dana desa.
BACA JUGA:Bangun Jalan Usaha Tani, Optimalkan Wisata Danau Indah
BACA JUGA:Angkat Ekonomi Warga, Usulkan Jembatan Komposit
"Dananya kami alokasikan dari dana desa tahun ini. Kami pilih padi karena sesuai potensi desa kami sebagai penghasil padi. Namun memang pakai sistem pasang surut, nanamnya nanti bulan Oktober dan panen Februari atau Maret tahun berikutnya," lanjut dia.
Jika ini berhasil, hasil padi bisa menyumbang PADes untuk kegiatan pembangunan.
"Kalau tahun lalu bidang ketahanan pangan ini kami gulirkan sapi, tahun ini kami coba padi," lanjutnya lagi. Nanti Pemdes akan membuatkan satu kelompok tani 10 orang yang akan mengelola lahan sawah tersebut.
BACA JUGA:Bangun Jalan dari Lorong ke Lorong, Desa Purwo Agung, Kecamatan Lalan, Kabupaten Muba
BACA JUGA:Lakukan Pembangunan Berkesinambugan untuk Kemaslahatan Warga Desa
Hanya saja diakuinya pasca-panen padi, lahan sawah rata rata tidak ditanami lagi karena sistem pasang surut air sungai. "Ada lahan baru bukaan sekitar 400 hektare ditanami jagung usai panen padi. Ini sudah 4 musim, potensinya masih 300-an hektare lagi untuk lahan jagung," tutupnya. (fad/lia)
-FOTO: KRIS/SUMEKS-