Menurut Kementerian Kesehatan, ikan segar memiliki mata yang jernih, kulit yang cerah, serta aroma laut yang segar.
Sebaliknya, ikan yang tidak segar dapat dikenali dari mata yang keruh, kulit yang pucat, dan banyaknya lendir.
Jika sebuah ikan berbau asam meskipun baru ditangkap dan belum lama disimpan, kemungkinan besar ikan tersebut mengandung merkuri.
2. Predator laut
Ikan yang memangsa hewan laut lain cenderung mengandung kadar metilmerkuri yang lebih tinggi dalam tubuhnya.
BACA JUGA:Begini Cara Memilih Benih Ikan Lele yang Berkualitas
Saat ikan predator memangsa mangsanya, tidak hanya daging yang dimakan, tetapi juga merkuri dari mangsanya ikut terakumulasi dalam tubuh predator.
Ikan predator ini memiliki potensi untuk mengakumulasi merkuri dari ikan lain dalam rantai makanannya. Contohnya adalah kelompok hiu.
3. Ukuran besar
Ikan yang berukuran besar, seperti beberapa jenis makerel dan tuna, cenderung mengandung lebih banyak merkuri.
BACA JUGA:Selain Enak Dikonsumsi, Ikan Gabus Kaya akan Protein bagi Tubuh, Berikut Penjelasannya
Meskipun bukan predator puncak, ikan besar memiliki lebih banyak waktu untuk mengumpulkan kadar merkuri yang lebih tinggi dalam tubuh mereka karena umur hidupnya yang lebih panjang.
Selain mengenali cirinya, penting juga untuk memeriksa daftar ikan yang mengandung merkuri tinggi yang sebaiknya dihindari.
Menurut laporan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), beberapa jenis ikan laut yang berpotensi mengandung merkuri tinggi antara lain:
- Ikan biru (bluefish)
- Kerapu (grouper)
- Kakap chile (chilean sea bass)
- Makerel spanyol (spanish mackerels)
- Ikan gindara (sablefish)
- Tuna sirip kuning (yellowfin tuna)
BACA JUGA:Ikan Gabus Bukan Hanya Bahan Pempek, Tapi Bisa Mencegah Karhutla Gambut, Ini Filosofinya