PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pemprov Sumsel menargetkan pada triwulan pertama tahun ini bisa menekan laju inflasi. Untuk itu Pemprov menggandeng sejumlah pihak terkait, terutama pihak ketiga seperti BUMD/BUMN menggelar Gerakan Pangan Murah dan Pasar Murah.
Rencana itu diungkap Hengky Putrawan, Kepala Biro Ekonomi Setda Sumsel usai Rapat Penanganan Pengendalian Inflasi Provinsi Sumsel, kemarin (9/1). "Untuk penanggulangan inflasi, kami bersama pihak terkait akan gelar Gerakan Pasar Murah dan Pangan Murah secara serentak dan simultan,” katanya.
Seperti sebelumnya, pasar murah juga acapkali digelar bekerja sama dengan BUMN/BUMD. Event itu berlangsung setiap Senin, Selasa, dan Kamis. “Kami mengajak Pertamina, Pusri, PT Bukit Asam, dan BUMN lainnya mengadakan pasar murah ini. Kegiatannya di sekitar area kerja perusahaan misalnya Pertamina di kawasan Plaju, Pusri di daerah Lemabang, PT Bukit Asam di kawasan Kertapati, dan sebagainya,” jelasnya.
Kegiatan pasar murah ini tentu saja dapat membantu mencukupi dan memenuhi kebutuhan stok pangan masyarakat. “Sementara Gerakan Pangan Murah dilaksanakan Dinas Ketahanan Pangan bersama pihak terkait setiap dua kali sebulan. OPD Pemprov Sumsel yang lain juga gelar kegiatan yang sama," tegasnya.
BACA JUGA:Pemprov Sangat Fokus Kendalikan Inflasi, Puluhan Kali Gelar Pasar Murah
BACA JUGA:Inflasi Sumsel Tertinggi Keenam, Lebih Tinggi dari Nasional
Selain itu menginstruksikan 17 kabupaten/kota agar intensif menggelar pasar murah dan gerakan pangan murah. "Semua dilakukan untuk menekan inflasi dengan cara memastikan stok komoditas banyak dan tersedia agar tidak terjadi panic buying yang dapat memicu kenaikan harga,” cetusnya.
Pihaknya pun mengajak BUMN ikut menggalakkan dan memasifkan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP). Perusahaan dapat membagikan bibit tanaman kepada masyarakat seperti bibit cabai, bawang, dan lainnya. "Setiap kegiatan BUMN itu pun dilaporkan ke provinsi, " ucap dia.
Kemudian menggelar sidak ke pasar dan distributor guna memastikan komoditi pangan tidak ditahan atau hal lainnya untuk mencari keuntungan. "Kami bersama pihak terkait termasuk kepolisian rutin melakukan sidak ke pasar-pasar dan distributor," papar dia.
Sejauh ini program Gerakan Pangan dan Pasar Murah telah berhasil. Terbukti Desember lalu inflasi Sumsel rendah dan lebih rendah dibandingkan nasional. "Gerakan Pangan Murah dan Pasar Murah kita geber selama triwulan pertama ini. Apalagi kita mau hadapi Imlek dan Ramadan," pungkas dia.
BACA JUGA:Tekan Inflasi, Gelar Pasar Murah
BACA JUGA:Klaim Inflasi Sumsel Tetap Terkendali
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sumsel, Ruzuan Efendi menambahkan pihaknya gencar melakukan pasar murah dan pangan murah untuk memastikan pangan tersedia. Kemudian memasifkan kembali GSMP. "Ini bukan sekadar program, tetapi gerakan mengubah mindset masyarakat. Bagaimana menciptakan budaya menghasilkan, dari sebelumnya hanya membeli," kata dia.
Untuk itu ke depan pihaknya akan menata lagi program ini, mana perlu diperbaiki dan diprioritaskan agar program ini semakin masif. "Kami juga semakin gencar mengajak dan merangkul seluruh pihak mengkampanyekan dan berkolaborasi dalam program ini," bebernya.
Tak hanya mengandalkan APBD, Pemprov memberikan bantuan melalui CSR perusahaan berupa pemberian bibit atau benih. Bibit tersebut mulai dari cabai, bawang merah, bawang putih dan lainnya. "Dengan masyarakat bisa menghasilkan produk sendiri akan menekan inflasi karena tersedia komoditas," lanjutnya.