Inflasi Sumsel Tertinggi Keenam, Lebih Tinggi dari Nasional

grafis inflasi--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumsel, inflasi Sumsel menjadi 10  provinsi  tertinggi atau berada di posisi ke enam di bawah Provinsi Jambi yang di posisi ke lima.

Kepala BPS Sumsel, Moh Wahyu Yulianto mengatakan inflasi Sumsel tahun 2023 tercatat 3,17 persen secara year on year (yoy) atau lebih tinggi dari nasional yang berada di level 2,61 persen.  

Sedangkan secara month to month di Desember inflasi Sumsel terkendali dan lebih rendah dari nasional. “Di Desember inflasi Sumsel 0,17 persen, sedangkan nasional 0,41 persen. Pada Desember kita mampu kendalikan harga momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. Namun memang secara tahunan kita memang lebih tinggi dari nasional," ungkapnya, kemarin (7/1).

Pihaknya sudah menyampaikan kepada Pj Gubernur Sumsel supaya inflasi bisa dijaga setiap bulannya sehingga lebih terkendali inflasi tahunannya. "Di tahun 2024 ini memang terbilang cukup menantang karena ada momen Pilpres, kemudian Ramadan di awal Maret kita harap setiap bulan dapat dipetakan potensi apa yang bisa menyebabkan inflasi," katanya.

BACA JUGA:Berhasil Tekan Inflasi, Masifkan Program GSMP

BACA JUGA:Kendalikan Inflasi, Ratu Dewa Bagi 150 Paket Sembako di SU 2, Ini yang Dia Ungkapkan!

Masih kata Wahyu, hal yang perlu dilakukan supaya Pemda bisa mengambil kebijakan sehingga nantinya inflasi tidak terlalu tinggi. "Dalam satu bulan kita memantau 390 komoditas seperti kelompok bahan makanan, sandang pangan dan papan, transportasi dan lain-lain,” tegasnya. Dilihat juga konsumsi terbanyaknya apa, seperti beras, makanan, bawang, tomat sering dikonsumsi. 

Menurut Wahyu, kalau pakaian, transportasi, dan lain-lain tidak banyak sehingga kecenderungan lebih ke pangan yang sering menyumbang inflasi. Untuk itu harapannya komoditas yang sering menyumbang inflasi dijaga. Semua orang pasti akan makan, maka harus dijaga. Di Januari untuk pantau inflasi Sumsel tidak hanya dua kabupaten/kota namun jadi empat. “Jadi pengendalian inflasi tak hanya dilihat dari Kota Palembang dan Lubuklinggau, tapi ditambah OKI dan Muara Enim,” pungkasnya. 

Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni menambahkan upaya menurunkan inflasi harus terus dilakukan. "Upaya kita misalnya bersama instansi terkait BPS, BI, Bulog, Forkompinda, Pemerintah kabupaten/kota dan seluruh stakeholder yang ada terus kerja keras untuk bisa mengendalikan inflasi," katanya. Menurutnya, pada momen Nataru memang jadi langganan inflasi di semua daerah. "Kita akan berusaha menekan inflasi dengan terus berkoordinasi bersama pihak terkait guna memastikan stok aman dan tersedia," pungkas dia. (yun/fad)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan