Sebanyak 70 persen dari korban tewas, adalah perempuan dan anak-anak.
Kementerian mengatakan lebih dari 100 jenazah saat ini sedang menunggu pemakaman di dalam rumah sakit Kamal Adwan di Gaza utara.
Sebab, kendaraan tidak memiliki bahan bakar, ditambah terus mendapat rentetan serangan militer Israel.
BACA JUGA:Ikhtiar Perkuat Moderasi Beragama, Mulai Dari Pembinaan Hingga Pembentukan Kampung Sadar Kerukunan
BACA JUGA:Tebus Pupuk Subsidi Cukup KTP, Bantu Tingkatkan Produksi Padi
"Seluruh wilayah utara Jalur Gaza tidak memiliki layanan kesehatan," kata Munir Al Bursh, direktur RS itu, kepada The Guardian, Kamis (7/12).
Titik fokus pertempuran selama dua hari terakhir adalah kamp pengungsi Jabaliya dan distrik Shujai'iya di utara Gaza, serta Khan Younis dan Bani Suheila di selatan.
IDF sejauh ini telah menguasai sebagian besar jalan Salah A; Din, jalan raya utama utara-selatan, yang membentang di tengah jalur pantai.
Sementara sayap militer Hamas, menggunakan bahan peledak untuk merobohkan sebuah rumah di atas tentara Israel di Khan Younis.
BACA JUGA:Serahkan Bantuan Rp360 Juta untuk Palestina
Kemudian meledakkan serangan berbentuk penusuk lapis baja, terhadap sebuah tank Israel.
IDF melaporkan 7 korban pada Selasa (5/12), dan 2 lagi pada Rabu pagi (6/12).
Sejak operasi darat dimulai, 84 tentara IDF dilaporkan tewas dalam operasi darat.
Banyak di antaranya akibat bom dan rudal anti-tank yang ditembakkan dari jarak dekat.