https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Pelaku Anak dalam Tawuran Maut di Palembang Jalani Proses Diversi, Begini Alasannya

Humas PN Palembang, Raden Zainal Arif, SH MH, konfirmasi bahwa pelaku anak dalam tawuran maut Palembang jalani proses diversi setelah kesepakatan damai tercapai, memberi kesempatan perbaikan tanpa jalur pidana. Foto:Ardila/Sumateraekspres.id--

Selain itu, pihak sekolah dan tokoh masyarakat juga memberikan penilaian positif terhadap perilaku pelaku sebelum kejadian tersebut.

BACA JUGA:PKK dan Posyandu Jadi Mitra Strategis Pemda untuk Meningkatkan Kesejahteraan dan Kesehatan Masyarakat

BACA JUGA:AMPHURI Sumbagsel Desak Pemerintah Kembalikan Status Internasional Bandara SMB II untuk Menurunkan Biaya Umrah

“Kami telah melakukan konfirmasi dengan kepala sekolah dan tokoh masyarakat, dan mereka menyatakan bahwa pelaku anak ini memiliki rekam jejak yang baik. 

Kesepakatan damai antara kedua belah pihak juga sudah tercapai, sehingga proses diversi dapat dijalankan,” terang Zainal.

Meskipun umumnya diversi tidak dapat diterapkan pada kasus yang memiliki ancaman pidana di atas tujuh tahun, pengadilan mempertimbangkan kondisi khusus dalam kasus ini.

Salah satu pertimbangan utama adalah usia pelaku dan korban yang sama-sama masih di bawah umur.

“Tujuan utama dari diversi ini adalah memberikan kesempatan kepada anak yang berhadapan dengan hukum untuk memperbaiki diri dan tetap memiliki masa depan,” tambah Zainal.

BACA JUGA:Harga dan Simulasi Kredit Toyota Kijang Innova Reborn Diesel Bekas

BACA JUGA:TPG Anda Akan Cair Maret Ini Juga! Jika 3 Kode Ini Muncul

Sebagai bagian dari keputusan diversi, pelaku anak tidak langsung bebas tanpa pengawasan. 

Ia kini berada di bawah tanggung jawab orang tua dan diwajibkan untuk menjalani wajib lapor di Balai Pemasyarakatan (Bapas), agar proses pembinaan dan pengawasan dapat terus dilakukan.

Pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Palembang belum memberikan komentar lebih lanjut mengenai keputusan diversi ini.

Kasus tawuran yang berujung maut ini dimulai dari ketegangan antara dua kelompok remaja, Lavendos dan The Legend, yang diduga dipicu oleh saling ejek di media sosial. 

Tawuran yang terjadi pada Minggu, 23 Februari 2025, di Jalan MR Sudaraman Ganda Subrata, Kuburan Cina, Palembang, berakhir dengan tewasnya seorang anak, RP, yang ditemukan dengan luka benda tajam di beberapa bagian tubuhnya, termasuk kepala.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan