Erosi, Jalan Penghubung Longsor 20 meter

PEngHUBUng: Jalan penghubung desa Tanjung Bulan dan desa Tambang Rambang Kabupaten OI longsor sepanjang 20 meter.-foto: andika/sumeks-
OGAN ILIR, SUMATERAEKSPRES.ID – Jalan penghubung antara Desa Tanjung Bulan dan Desa Tambang Rambang, Kecamatan Rambang Kuang, Kabupaten Ogan Ilir, longsor. Disinyalir ini akibat erosi dari arus Sungai Rambang yang deras dan beban kendaraan bertonase tinggi. Jalan ini merupakan jalur utama yang menghubungkan Tanjung Batu – Rambang Kuang – Lubai Muara Enim.
Bhabinkamtibmas Rambang Kuang, Brigpol M. Epang mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan di lokasi bersama Sekcam Rambang Kuang, Hermawan, S.T.
"Untuk memastikan keselamatan pengguna jalan, Polsek Muara Kuang segera melakukan pengecekan di lokasi," ujar Brigpol M. Epang, Kamis (20/3).
Ia menjelaskan dari hasil pengecekan, ditemukan bahwa longsor telah menggerus badan jalan. "Longsor yang terjadi dengan lebar sekitar 2 meter dan panjang sekitar 20 meter. Meskipun kendaraan roda dua (R2) dan roda empat (R4) masih dapat melintas, pengendara diimbau untuk berhati-hati, terutama pada malam hari," tegasnya.
Sebagai langkah pencegahan, Polsek Muara Kuang bersama pihak terkait melakukan patroli rutin di lokasi. Serta memasang spanduk peringatan bagi pengguna jalan. Imbauan juga diberikan kepada warga sekitar agar meningkatkan kewaspadaan saat melintas guna menghindari kecelakaan.
BACA JUGA:Longsor, Roda 4 Tak Bisa Melintas, Jalan Rusak Hambat Arus Mudik
BACA JUGA:Insiden Longsor di Bengkulu: Jalur Mudik Lubuklinggau-Bengkulu Terhambat, Logistik Terganggu
Kapolsek Muara Kuang Iptu Rangga Saputra, S.H., M.H., menyampaikan, jika jalan tersebut tidak segera diperbaiki, longsor dapat semakin parah dan mengganggu arus lalu lintas di kawasan tersebut.
“Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait agar segera ada langkah perbaikan. Untuk sementara, kami mengimbau warga untuk lebih berhati-hati, terutama saat melintas di malam hari,” ujar Kapolsek.
Situasi di lokasi saat ini masih dalam keadaan aman dan kondusif. Masyarakat diharapkan tetap waspada dan mengikuti arahan petugas demi keselamatan bersama.
Kalaksa BPBD Ogan Ilir, Edi Rahmad menambahkan kenaikan debit Sungai Rambang dan cuaca ekstrem menjadi salah satu sebab rawan longsor. "Kenaikan debit sungai paling tinggi dalam beberapa hari terakhir mencapai 20 cm dari batas normal. Potensi longsor, terutama terjadi di pinggir sungai. Mulai dari desa-desa di sekitar Tanjung Bulan kandis, Srijabo sampai Penyandingan, Sungai Pinang hingga Lubuk Rukam," jelasnya.
Pihaknya mengimbau, agar masyarakat terus waspada dengan bahaya hidro meteorologi. Seperti banjir, longsor, angin kencang. Serta mewaspadai anak-anak agar tidak berenang di sungai maupun kolam genangan air. Supaya menghindari resiko yang tidak diinginkan.