Gawat! Diduga Marak Perbuatan Menyimpang Sesama Jenis di Ponpes Ogan Ilir, Oknum Guru Terhadap Santri

AKP Muhammad Ilham SIK. FOTO: ANDIKA/SUMEKS --
OGAN ILIR, SUMATERAEKSPRES.ID - Kabupaten Ogan Ilir (OI) dijuluki Kota Santri di Provinsi Sumsel. Banyak berdiri pondok pesantren (ponpes) dan lembaga pendidikan lainnya bidang agama.
Namun yang membuat khawatir para orang tua, diduga marak perbuatan menyimpang sesama jenis dari oknum guru ke para santri.
BACA JUGA:Edan, Kakek Uzur di Lubuklinggau Cabuli Lima Orang Anak di Bawah Umur, Ini Modusnya
Seperti disampaikan seorang ibu berinisial EI, yang anak laki-lakinya berinisial RT (15) diduga jadi korban perilaku menyimpang AR (45).
Dia oknum guru silat ponpes di Kabupaten OI, tempat RT mondok. “Banyak santri laki-laki yang menjadi korban,” sebut EI, Sabtu (15/3).
Menurut EI, awal kejadiannya 22 Januari 2025 lalu, sekitar pukul 00.30 WIB. RT dan temannya RF (15), dipanggil ke kampus B, yang terdapat mess tempat tinggal AR. "Awalnya anak saya (RT) bersama temannya (RF), diminta untuk membersihkan mess,” tutur EI.
Kemudian kedua santri itu diminta untuk memijat guru silatnya itu, AR. Sesaat setelah dipijat, AR meminta RT untuk telentang. Sedangkan RF diminta untuk menungging.
“Terjadilah perbuatan tak senonoh yang dilakukan oknum guru silat itu terhadap kedua santrinya,” ujar EI bernada geram.
Masih menurut cerita EI, perbuatan AR itu sudah berulang kali di waktu yang berbeda. Bahkan korbannya tidak hanya RF dan RT, tapi diperkirakan mencapai 16 orang.
“Anak saya sudah mengadu ke pimpinan ponpesnya, tapi tidak ada respon sama sekali. Bahkan pihak ponpes terkesan menutup-nutupi permasalahan ini," sesalnya.
EI lalu melapor ke Polres Ogan Ilir (OI). Sedangkan keluarga korban RT melapor ke Polda Sumsel. "Kami berharap pihak kepolisian cepat menindaklanjuti laporan kami ini. Coba bayangkan, betapa hancurnya hati kami sebagai orang tua saat ini," tutur EI, tak bisa lagi menutupi kesedihannya.
Terkait laporan EI ke Polres OI, perkaranya kini tengah ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres OI. “Kami sudah mintai keterangan terhadap korban, yang jelas kasus ini tengah berjalan," singkat Kasat Reskrim Polres OI AKP Muhammad Ilham, saat dikonfirmasi Sabtu (15/3).
Soal cabul mencabuli dalam lingkungan ponpes di Kabupaten OI, bukan kali ini saja. Awal Februari 2025 lalu, juga sempat heboh santri kelas 3 SMP salah satu ponpes di Ogan Ilir, diduga dicabuli okbum gurunya. Juga sesama lelaki, sempat dilaporkan melalui nomor Banpol Polda Sumsel.