KPK Sempat Sambangi Kantor Dinas PUPR OKU, Terkait OTT Dugaan Suap 9 Proyek

BARANG BUKTI: Petugas KPK tunjukkan barang bukti uang Rp2,6 miliar yang terkait OTT di Kabupaten OKU. -foto: ist-
BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID - Bagian dari operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten OKU Sabtu (15/3), tim KPK ternyata sempat menyambangi kantor Dinas PUPR OKU di Kemelak. Informasinya, petugas KPK melakukan penyegelan tempat penyimpanan berkas dalam ruangan yang ada di kantor tersebut.
Adanya tim KPK yang ‘safari Ramadan’ ke kantor Dinas PUPR ini diakui salah seorang anggota Satpol PP yang.tengah tugas piket pada pos masuk kantor Pemkab OKU. Posisinya berada di depan seberang kantor Dinas PUPR OKU.
“Kata teman yang piket kemarin (Sabtu), memang ada petugas KPK datang ke sana (kantor PU PR)," ujarnya. Disebutnya, mereka datang naik 3 mobil. Hanya saja, tidak diketahui apakah ada yang dibawa dari kantor tersebut.
"Kalau sekarang kantor PUPR dikunci Pak. Dulu pernah ada 3 petugas Satpol PP diperbantukan jaga di sana," ungkapnya. Untuk lokasi OTT sendiri masih simpang siur. Beredar informasi, penangkapan pada warung kopi di Pasar Atas Baturaja. Namun saat ditanyakan kepada beberapa warga di warung, tidak ada yang mengetahui penangkapan di tempay itu.
BACA JUGA:Kejari Muba Geledah Tiga Ruangan Pejabat dan Sita Lahan PT SMB, Bongkar Korupsi Tol Betung-Tempino
Sumber lain menyebut penangkapan di kafe yang dimiliki FJ (salah satu
Tersangka). Salah satu tetangga di kawasan tersebut mengaku terkejut kalau FJ ditangkap KPK.
"Suami saya dulu pernah jaga malam di kafe milik FJ. Orangnya baik, dan suka membantu menyumbang warga dan masjid. Bahkan, FJ pernah datang, dan bilang kalau ada warga sekitar tempat tersebut ada yang meninggal dunia tolong sampaikan, ia akan menyumbang minuman dus mineral," kata sumber koran ini
Dengan mencuatnya kasus ini, anggota DPRD OKU tampaknya tutup mulut. "Tidak tahu, masalah dana aspirasi atau lainnya. Kalau soal penangkapan itu no comment dulu," ujarnya.
Begitu juga Staf Sekretariat DPRD OKU juga memilih untuk tidak berkomentar. "Maaf, masalah ini agak sensitif," cetus dia.