WALHI Sumsel Desak Lakukan Investigasi dan Audit, Berulangnya Minyak Perusahaan Cemari Lingkungan

Yuliusman. -foto: ist-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Aktivis lingkungan juga menyatakan sikapnya atas kebakaran dari bocor pipa minyak Medco E & P Indonesia, yang berdampak dua kabupaten, PALI dan Muba. Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumsel, Yuliusman, mendesak pihak terkait untuk melakukan investigasi dan audit.
"Ini tentunya manajemen perusahaan harus segera merestorasi, terutama terkait infrastruktur. Baik itu di pipa, dan juga level manajemen. Dalam artian ada fungsi dari pengawasan yang tidak berjalan,” cetus Yuliusman, Kamis (23/1).
Apalagi menurutnya kejadian seperti itu telah berulang kali. Karena sifatnya berulang, pasti ada korban. Maka harus dilakukan audit secara menyeluruh menajemen perusahaan. "Itu yang harus diaudit untuk segera dalam hal ini, dari Menteri ESDM harus melakukan audit," sebut Yuliusman.
Kedua aspek tersebut, manajemen dan SDM merupakan hal yang sangat penting dan urgent. “Karena ini memang bukan kejadian yang biasa-biasa saja, terus berulang. Dikhawatirkan bila tidak segera dilakukan audit, akan lebih banyak lagi kejadian serupa di masa mendatang,” katanya.
Kemudian, lanjut Yuliusman, dalam konteks mitigasi dari aspek peristiwa tersebut. Baik yang menimbulkan dampak ke masyarakat, maupun terhadap lingkungan sekitarnya. Kebocoran-kebocoran pipa minyak menimbulkan pencemaran lingkungan, dan pencemaran konklusi lainnya.
BACA JUGA:Dua Warga Kepergok Curi Kabel PT Medco
Oleh karena itu, WALHI melihatnya harus ada pembenahan, dalam hal investigasi dan audit yang mesti dilakukan oleh Menteri ESDM dan di level manajemen perusahaan minyak tersebut. Kemudian, harus segera dilakukan pemulihan limbahnya, dan sungai yang tercemar.
"Pemulihan ini tidak hanya di sekitar TKP, tapi juga harus dinormalisasi. Termasuk juga sungai tersebut. Jadi penting, tindakan dan semua aksi yang dilakukan harus berdasar audit dan temuan tim termasuk juga dari tim audit,” ulasnya.
Menurutnya, dengan kejadian yang terus terjadi, maka ini mengindikasikan teknologi ada saat ini sudah sangat layak dilakukan peremajaan dan apapun istilahnya, diganti. Dalam sudut WALHI, semua konteks yang dilihat termasuk juga produksi hari ini.
“Soal dampak, sudah aturannya. Pencemaran lingkungan tadi akan keluar rekomendasi. Baik sanksi administrasi berupa pemulihan dan ganti, ini nanti dilihat dari situ. Hasil audit ini juga harus dibuka secara transparan di publik,” pinta Yuliusman.