Investor Jepang Bangun Pabrik CCO, Investasi Capai Rp500 Miliar, Bahan Baku Avtur

--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Investor asal Jepang bakal membangun pabrik crude coconut oil (CCO) atau minyak kelapa mentah untuk bioavtur di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel), tepatnya di Desa Marga Sungsang, Daerah Banyausin II.
Tim investor/mitra Jepang Green Power Development Corp of Japan (GPDJ) dan Direktur Eksekutif IJBNet (Indonesia - Japan Business Network) juga sudah hadir untuk persiapan ground breaking pabrik kelapa/CCO di Banyuasin
Kepala Bappeda Sumsel, Regina Ariyanti, menyampaikan kehadiran tim investor tersebut membahas kesiapan terkait berbagai aspek, mulai dari perizinan, lahan hingga infastruktur penunjang. “Dengan itu, mudah-mudahan di Februari ini dapat dilakukan ground breaking," sampainya usai rapat yang dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel di Ruang Rapat Gubernur, Rabu (22/1).
Regina mengatakan, jika pabrik ini nanti akan memproduksi CCO termasuk juga bioavturnya. "Jadi nanti pabrik ini akan memproduksi secara menyeluruh mulai dari kelapanya terkait dengan pangan, dan nanti ada bioavturnya juga," jelasnya.
BACA JUGA:Pabrik CCO di Banyuasin Akan Dibangun dengan Investasi Rp500 Miliar, Ground Breaking Februari 2025
BACA JUGA:Menteri Zulhas Tegaskan Pabrik Padi Wajib Beli Gabah Petani Seharga Rp 6.500, Ini Alasannya!
Pabrik CCO tersebut kata dia akan menjadi pabrik terintegrasi, maksudnya semua bagian kelapa akan dimanfaatkan. Yang bagus untuk pangan, sedangkan yang reject dimanfaatkan untuk bioavtur dan lainnya.
“Investasinya sendiri mencapai Rp500 miliar dan ditarget akan selesai dalam waktu 1 tahun,” ujarnya.
Asisten I Setda Pemkab Banyuasin, Izro Maita mengatakan, investasi yang masuk ini murni berupa penanam modal asing (PMA). "Dananya PMA, maka ini investasi PMA. Memang awalnya mereka masuk melalui PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) tetapi kita katakan ini PMA," katanya yang turut didampingi staf DPMPTSP Banyausin, Zainal.
Dikatakan, pembangunan pabrik ini murni investasi dan pemda hanya memfasilitasi untuk mempermudah sehingga investor bisa masuk ke Banyausin. "Dari mereka tadi pabrik ini juga termasuk nanti produksi bioavtur. Di sini nanti produksi keseluruhan dari kelapa sabut, batok, ampas, dll dimanfaatkan sistemnya," katanya.
BACA JUGA:Petani Sawit KUD Mandiri Jaya Makmur Siap Kelola Pabrik Kelapa Sawit Mini
BACA JUGA:Mampu Produksi 200 Ribu Unit Mobil per Tahun, Intip Fasilitas Pabrik Daihatsu di Karawang
Pembangunan pabrik CCO di Banyuasin dipilih investor juga dikatakan karena banyak faktor pendukung, seperti lokasi yang berada di sentra penghasil kelapa di Banyuasin, dekat Sungai sehingga akses untuk mobilitas lebih mudah. "Mereka sudah survei ke beberapa daerah dan akhirnya memilih di Banyuasin," ujarnya.
Pabrik ini, lanjutnya akan berproduksi hingga mengolah 1 juta butir kelapa setiap harinya yang mana 50 persen sumber kelapanya dari Kabupaten Banyuasin. "Sisanya 25 persen nanti akan disuplai dari Jambi dan 25 persen dari Riau," tandasnya.